SMAN 13 Terapkan Imtaq dan Disiplin Wujudkan Profil Pelajar Pancasila

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Profil Pelajar Pancasila makin mendapat tempat di hati para warga sekolah SMA Negeri 13 Jalan Jalan Zein Hamid Titi Kuning mewujudkan program Kemendikbudristek dan merealisasikan visi Sumut Bermartabat di bidang pendidikan. 

Di bidang keagamaan terutama dalam upaya meningkatkan iman dan  taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa penerapannya dalam berbagai macam praktek kerohanian. Paling anyar saat ini di SMA 13 adalah praktek memandikan jenazah. Praktek ini langsung dengan bahan – bahan atau torso memandikan jenazah baik laki – laki dan perempuan.

“Dengan menguasai ilmu memandikan jenazah yang dimiliki siswa. Diharapkan, mereka mampu mempraktekannya di lingkungan masyarakat,” kata Kepala SMAN 13 Hj Fauziah SPd MM kepada wartawan di sekolahnya, Rabu (11/1/ 2023).

Tak menutup kemungkinan dapat menjadi usaha karena memandikan jenazah sebuah pekerjaan yang sangat mulia dan mendapat apresiasi langsung dari pemerintah dengan memberikan gaji.

- Advertisement -

Kata Fauziah, masalahnya apa yang terkandung dalam profil pelajar pancasila tersebut telah lama penerapannya berlaku di sekolahnya seperti tindakan disiplin siswa.

Di SMAN 13 Medan menerapkan dengan memanggil langsung ahli yang berkompeten seperti dari TNI dan Polri. Bagi siswa yang berminat,mereka dilatih sikap dan kedisiplinan TNI dan Polri.

Peningkatan kedisiplinan dan karakter siswa dilaksanakan sekali dalam seminggu. Dari pelatihan tersebut diharapkan tumbuh rasa nasionalisme dan bela negara. Bagaimana menghormati guru maupun sesama teman.

Hasil dari penerapan disiplin seperti itu SMA 13 langsung mewujudkannya dalam membentuk Polisi siswa yang tugasnya mengawasi teman – temannya sendiri yang melanggar tata tertib sekolah. Misalnya merokok, perundungan, tawuran, begal, narkoba, intoleransi dan seks bebas.

Bagian lain tambah Fauziah, dalam profil pelajar pancasila jug berhubungan langsung dengan  kreativitas siswa. SMA 13 menerapkannya dengan mengadakan OSIS Cup. Suatu perlombaan antar kelas untuk melakukan wirausaha apa saja yang penting dapat dijual.

Sedangkan sekolah sudah memulainya dengan membuat kompos yang dapat diperjualbelikan dengan bahan langsung dari sekolah sendiri. Dengan memanfaatkan sampah dari dedaunan yang banyak tumbuh di sekolah. Kemudian ada eko enzim memanfaatkan sisa – sisa buah buahan.

“Kulit buah buahan itu dicuci bersih kemudian dipermentasikan dengan menambah sari gula merah, dibiarkan dalam waktu tertentu. Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, kecantikan juga bisa,” kata Fauziah.

Ditambahkannya, dengan pemanfaatan hasil limbah tersebut sekolah bertambah asri, lingkungan menjadi bersih. Sekolah yang nyaman dan bahagia sesuai harapan Kemendibudristek dan
Gubsu H Edy Rahmayadi sejatinya dapat terwujud melalui profil pelajar pancasila.

Reporter : M Nasir

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

SMKN 9 Medan Peringatan Isra’ Mi’raj, Wujudkan Generasi Emas Mendunia

mimbarumum.co.id - SMK Negeri 9 Medan menggelar peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 H dengan penuh khidmat di...