mimbarumum.co.id – Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyikapi masih ada sejumlah OPD di Pemko Medan yang memiliki nilai rendah berdasarkan hasil Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Bahkan ada beberapa OPD yang nilainya sangat rendah.
“Saya tidak mau ada yang saling menyalahkan. Saya minta hasil penilaian ini menjadi cerminan dan koreksi bagi kita semua,” kemarin saat membuka Rapat Kerja Pelaksanaan Program Pembangunan 2020 di Medan.
Dia juga meminta jajarannya untuk melakukan evaluasi agar tidak sial.
“Secepatnya lakukan evaluasi untuk segera melakukan perbaikan sehingga hasilnya menjadi baik. Sebab manusia yang paling sial itu tidak mau memperbaiki diri. Jadikan penilaian itu sebagai i’tibar bagi kita semua,” ungkap Akhyar.
Baca Juga : Wali Kota Arahkan Pimpinan OPD
Akhyar menyebutkan pimpinan OPD juga harus berkualitas dan mampu menggerakkan masyarakat serta mampu melihat kondisi yang terjadi di tengah masyarakat.
“Jadi modal terbesar penggerak pembangunan adalah pimpinan OPD. Untuk itu saya minta seluruh pimpinan OPD agar dapat menjalankan amanah yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab,” harapnya.
Dia mengajak seluruh pimpinan OPD untuk mewujudkan tema yang diusung dalam Rapat Kerja Pelaksanaan Program Pembangunan Kota tahun 2020 sesuai tema yang diusung, “mengoptimalkan Kinerja Pembangunan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Ruang Kota, Pelayanan Publik dan Penataan Wikayah”.
“Ayo kita bangun Kota Medan dengan identitas Kota Medan, seperti keberagaman budaya dan etnis yang dimiliki sehingga memiliki ciri khas tersendiri. Termasuk, heritage building yang dimiliki. Sebagai contoh yang telah dilakukan Kota Semarang dengan merevitalisasi Kota Tua sehingga menjadi salah satu ikon wisata andalan, sebutnya lagi.
“Berkat revitalisasi yang dilakukan, pertumbuhan ekonomi meningkat 4 kali lipat. Insya Allah, kita akan terapkan itu dengan kawasan Kesawan. Alhamdulillah, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyetujui dan mendukungnya,” imbuhnya. (jepri)