Silatnas GNPF Ulama Peringatkan Penyelenggara Pemilu Bersikap Netral

spot_img

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Silaturahmi Nasional (Silatnas) Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama se Indonesia yang dilaksanakan di Medan, Selasa (2/4/2019) memperingatkan kepada seluruh aparatur negara, khususnya kepada penyelenggara Pemilu 2019 bertindak netral pada 17 April 2019 mendatang.

“GNPF Ulama se Indonesia memperingatkan seluruh aparatur negara terkhusus KPU dan Bawaslu bertindak netral pada 17 April ini,” tegas pengurus GNPF Sumut Ustadz Zulkarnain saat membacakan maklumat Silatnas GNPF Ulama se Indonesia, Rabu (3/4) di Medan.

Didampingi pengurus GNPF Ulama Sumut lainnya seperti Rafdinal, Aidan Azwir Panggabean, Rahmad Gustin, Mukhlis Siregar, Leo Imsar Adnans dan Zulkarnain menambahkan seluruh umat Islam menggunakan hak suaranya atau hak pilihnya pada Pemilu 2019 sekaligus memilih dan memperjuangkan hasil Ijtima’ Ulama pasangan Capres Prabowo-Sandiaga Uno dan caleg muslim aktivis bela Islam di setiap daerah.

“Seluruh umat Islam agar menggunakan hak pilihnya dengan memilih pasangan Capres Prabowo-Sandi sesuai hasil Ijtima’ ulama dan jangan sampai ada yang golput,” ajak Zulkarnain.

- Advertisement -

Sementara itu, Ustadz Rafdinal menambahkan, maklumat Silatnas juga meminta umat Islam melaksanakan gerakan Subuh Akbar dan berbondong-bondong mendatangi TPS untuk menggunakan hak pilihnya serta mengawal suara di TPS dengan menggunakan aplikasi Real Count C1 kualitas andal (Racikan).

“Untuk mengawal suara umat dengan mendaftar di racikan.monward.com atau bisa diunduh di playstore,” sebut Rafdinal.

Selain itu, tambah Rafdinal, GNPF Ulama  akan mengoptimalisasi fungsinya sebagai motor pergerakan umat sehingga bisa memenangkan pasangan capres Prabowo-Sandi.

Sebelumnya, Ketua Organizing Commite Silatnas GNPF Ulama Heriansyah menjelaskan latar belakang pelaksanaan Silatnas GNPF Ulama adalah upaya mengelola karunia Allah yang diberikan kepada seluruh umat Islam Indonesia dalam menghadapi penistaan agama.

“Ada anugerah sangat besar diberikan Allah SWT sejak tahun 2016 sampai sekarang ini yakni berupa kesadaran, spirit, dan keinginan untuk bangkit serta maju di tengah-tengah peradaban manusia,” sebut Heriansyah.

Menurut Heriansyah, spirit itu semakin besar di Indonesia, episentrum spiritnya di GNPF MUI yang bertransformasi menjadi GNPF-Ulama ketika mengawal sidang penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama. Heriansyah menginginkan spirit kesadaran umat itu kemudian diarahkan untuk memenangkan Capres pilihan ulama.

“Momentum besar bangsa Indonesia ini pada 17 April 2019. Kami berdiskusi mendalam dengan GNPF pusat di Jakarta. Apa yang bisa kita munculkan di 17 April, karena GNPF-Ulama sangat mewarnai spirit perubahan ini,” jelas Heriansyah.

Akhirnya, GNPF-Ulama sepakat membuat silaturahmi di Medan. Kota itu sengaja dipilih, karena pernah juga mengawal pemenangan gubernur umat di Sumut dengan spirit 212.

“GNPF-Ulama telah berhasil memaksimalkan gerakan memenangkan Gubernur Umat. Kita berharap dapat menularkan itu secara nasional, agar terpilih pemimpin, DPR, dan DPRD umat,” ujarnya seraya menambahkan Silatnas juga menjadi spirit momentum kebangkitan Islam. (dd)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Pilihan