mimbarumum.co.id – Kinerja pasar keuangan selama sepekan kedepan pada dasarnya tidak banyak dipengaruhi oleh data data ekonomi penting.
Data data yang tersaji umumnya didominasi oleh rilis data inflasi dari banyak negara termasuk Indonesia. Hanya saja selama liburan panjang sepekan, pasar keuangan di luar khususnya di banyak negara besar. Kinerja indeks bursanya memburuk.
“Hal ini di khawatirkan memicu terjadinya tekanan atau bahkan pukulan berat bagi kinerja IHSG dan Rupiah di tanah air. Karena kinerja pasar keuangan di luar mengalami tekanan hebat saat kita disini tengah merayakan Idul Fitri,” ujar ekonom Sumut Gunawan Benjamin.
Pemicunya yakni ekspektasi yang kian kuat terhadap kemungkinan kenaikan bunga acuan yang akan dilakukan oleh bank sentral AS atau The FED dalam waktu dekat.
Rencana kenaikan bunga acuan yang agresif telah menjadi sentimen buruk bagi pasar keuangan global.
Sehingga, sebaiknya pelaku pasar mewaspadai badai yang sangat berpotensi memicu terjadinya tekanan di pasar keuangan.
“Saat ini saja, rupiah tengah dalam tekanan dan berada dikisaran 14.498 per us dolar. Atau nyaris mendekati 14.500 per us dolarnya. Dan IHSG berpeluang diperdagangkan melemah di pekan ini,” pungkasnya.
Reporter : Siti Amelia