mimbarumum.co.id – Setahun masa pemerintahan Edy – Musa Rajeckshah di Sumatera Utara hingga saat ini belum ada gebrakan.
Fraksi PDI Perjuangan menilai pasangan Edy-Musa belum memahami permasalahan Republik Indonesia dan bekerja secara serampangan demi pencitraan.
“Belum ada gebrakan nyata selama satu tahun untuk memenuhi janji mewujudkan Sumut Bermartabat. Bahkan Sumut Bermartabat sampai saat ini masih sekadar slogan tanpa bukti nyata,” tegas Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut, Baskami Ginting dalam keterangan persnya di ruangan fraksi gedung dewan Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (9/9/2019).
Baca Juga : FPDIP Tak Setuju RPJMD Diajukan Gubsu
Baskami pada kesempatan itu didampingi Wakil Ketua DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan Ruben Tarigan, Sekretaris Faksi PDIP Sarma Hutajulu dan sejumlah anggota fraksi diantaranya Sutrisno Pangaribuan, Herman Sembiring, Siti Aminah , Wasner Sianturi dan Poaradda Nababan.
Fraksi PDIP menyatakan kinerja pemerintah di Sumut saat ini masih terlihat jalan di tempat.
Soal tata kelola pemerintahan, jelas Sarma Hutajulu, kepemimpinan Edy-Musa lemah dalam melakukan sinergitas antar pemerintah daerah provinsi dengan kabupaten dan kota, seperti kebijakan bagi hasil Air Permukaan Umum (APU) dan bantuan keuangan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
Terjadi Disharmonisasi Kelembagaan
Selain itu terjadinya disharmonisasi kelembagaan antar Pemprovsu dengan DPRD, yang bisa dilihat dari gagalnya pengesahan P-APBD 2018 dan carut marutnya pengesahan P-APBD tahun anggaran 2019.
Begitu juga soal tata kelola keuangan, FPDIP menilai keuangan daerah belum mandiri untuk melaksanakan program-program pelayanan dasar, atau masih bertumpu pada DAU dan DAK. Begitu juga PAD yang kerabatnya habis untuk pembiayaan belanja pegawai.
“Selain itu buruknya manajemen dan tidak transparannya pengelolaan BUMD yang berakibat maraknya terjadi dugaan korui (Bank Sumut). Kami juga menilaj paangan Eramas salah kelola aset daerah yang saban tahun merugi yakni aset mess,” katanya.
Untuk itu Fraksi PDI Perjuangaan meminta kepastian pasangan Edy-Musa agar fokus terhadap penyelesaian isu krusial dan menghindari memproduksi kebijakan atau pernyataan kontroversial.
Perbaikan komunikasi politik dan komunikasi publik serta tidak bersikap reaksioner maupun tendensius dan menerima masukan konstruktif. (mal)