Seribu Rumah Adat Samosir Dijadikan Penginapan

Berita Terkait

Samosir, MimbarSedikitnya lebih dari seribu rumah adat Batak di Kabupaten Samosir kondisinya masih layak dihuni dan siap dijadikan sebagai penginapan khusus bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah itu. Warga berharap pemerintah mendukung rencana itu.

“Tinggal dirapikan dan dibuat bersih sehingga bisa membuat nyaman dan betah wisatawan yang menginap,” kata Aliman Tua Limbong, salah seorang warga Sosor Pamuroan Desa Aek Sipitudai Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir., di Pangururan, Minggu(25/3).

Dukungan pemerintah, tambahnya sangat diharapkan dalam rangka memanfaatkan rumah adat maupun rumah warga sebagai tempat penginapan yang cukup unik dan menarik bagi wisatawan karena memberi sensasi kehidupan tradisi orang Batak.

Warga itu menyebutkan masyarakat di daerahnya sudah terbiasa menerima kedatangan para tamu baik para turis domestik maupun mancanegara di rumah pribadinya masing-masing. Namun sehubungan sarana air bersih yang kurang memadai akhirnya para pemilik rumah adat itu enggan mempersilakan para tamu masuk dan menginap di rumahnya karena khawatir tamu-tamu itu tidak nyaman.

- Advertisement -

“Sebagaimana lengkapnya pun sarana dan prasarana rumah guna didiami semua akan sia-sia apabila sarana air bersih yang memadai tidak ada atau asal ada. Bukan hanya itu saja, apabila sarana dan prasarana guna kehidupan sehari-hari baik itu transportasi yang memadai maka turis akan enggan datang untuk berkunjung,” papar Aliman.

Pantauan Mimbar Umum saat ini dalam kehidupannya sehari-hari warga Kecamatan Sianjur Mula-mula terutama warga Desa Sipitu Dai sangat mengharapkan perhatian pemerintah untuk membangun fasilitas pengadaan air bersih guna dipakai sehari-hari.

Hal itu disampaikan bukannya tanpa alasan karena saat ini warga sangat tergantung dengan keberadaan Aek Sipitu Dai yang menjadi tempat mereka melaksanakan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) sehari-hari sehingga kesannya terlihat jorok dan kumuh.

“Pada Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, ada sejumlah wisatawan yang menginap di sejumlah rumah adat di Samosir. Mereka tidur di atas tikar pandan sebagaimana orang Batak zaman dahulu. Mereka tidak mengeluh, bahkan menikmatinya,” kata Aliman. (Polim)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Temui Anggota DPRD Deliserdang, FKPPN Sumut Desak Sub Holding Supportingco Bayar Uang Beras dan Jubelium Pensiunan

mimbarumum.co.id - Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (FKPPN) Sumatera Utara, yang memiliki legalitas hukum...