Sabtu, Juli 6, 2024

Senilai Rp 8,7 Miliar, Pekerjaan Proyek DAK Huta Ginjang Dinilai Lambat

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Pekerjaan proyek Rekonstruksi Jalan Huta Ginjang di Kabupaten Samosir senilai Rp. 8,7 miliar sumber dana DAK TA. 2022 dinilai lambat.

Proyek dengan Nomor Kontrak 620/01/KTR/PPK/DISPUTR/DAK/IV/2022, dimulai sejak tanggal 11 April dengan masa pelaksanaan 180 hari.

Seorang warga Samosir yang memohon inisialnya tidak ditulis, kepada mimbarumum.co.id, Senin (15/8/2022) mengungkapkan, tipis kemungkinan pekerjaan dimaksud selesai sesuai kontrak.

“Bayangkan sampai sekarang progres pekerjaan itu paling kencang 17 persen, padahal di kontrak mulai sejak April 2022,” sebutnya.

Sumber mimbarumum.co.id yang layak dipercaya itu menambahkan, proyek itu sarat dengan manipulasi.

“Dimana pengadukan pasir dan semen untuk pasangan drainase dan tembok penahan tanah tidak menggunakan concrete mixer,” ujar dia.

Dikatakannya, berdasarkan penelusuran langsung ke lokasi pekerjaan, justru dikerjakan secara manual.

Sementara Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek dimaksud, Anyel Simalango kepada wartawan mengatakan, sudah dua kali melakukan SCM (Show Cause Meeting).

Yakni, rapat pembuktian keterlambatan pekerjaan pada pekerjaan konstruksi yang bisa terjadi karena kendala dari segi material/bahan.

Ataupun kurangnya pekerja di lapangan dan kondisi alam yang secara umum mengakibatian keterlambatan pekerjaan tersebut terjadi akibat kelalaian penyedia.

“Pihak Dinas PUTR (Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) Pemkab Samosir selain sudah dua kali melakukan SCM juga sudah menyurati pihak rekanan,” ungkapnya.

Ia membeberkan, mengenai progres pekerjaan, sampai tanggal 13 Juni 2022 masih +1 %.

Sehingga saat dilakukan SCM dengan mengundang penyedia, disampaikan secara tertulis, agar penyedia mendatangkan peralatan, menambah tenaga kerja atau tukang dan membuat reschedule.

Kemudian pada tanggal 19 Juli 2022, SCM kedua dilakukan karena progres + 4,28 persen, saat SCM kedua, langsung dibuat tes case.

“Tiga minggu setelah SCM kedua progres harus 34,89 persen,” tegasnya.

Untuk diketahui, DP (panjar: red) untuk proyekkegiatan ini, sudah dicairkan sebesar 25 persen dari nilai pagu.

Maka patut dipertanyakan, kalau sampai sekarang progres pekerjaan belum mencapai 25 persen.

 

Reporter : Robin Nainggolan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kepala BPMP Sumut Apresiasi Festival Kurikulum Merdeka 2024 Berjalan Sukses

mimbarumum.co.id - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (BPMP Sumut) sebagai UPT Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi...

Baca Artikel lainya