Rabu, Juli 3, 2024

Sekolah Belum Terapkan Prokes

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Lasro Marbun mengakui implementasi penerapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah belum berjalan dengan maksimal.

Dan itu dianggapnya menjadi salah satu penyebab terus bertambahnya sekolah yang menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) dan mengalihkan ke sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Imbauan sudah, implementasi memang, saya juga sudah sidak ke Karo, hasilnya memang diakui, (prokes) belum jadi budaya, belum jadi keterpanggilan, ini seperti terpaksa baru prokes,” katanya di Medan, Kamis (17/2).

Kepala Inspektorat Sumut ini menilai seharusnya prokes sudah menjadi budaya, panggilan dan kepedulian semua orang. Tapi, kenyataannya tidak demikian. Selain mengunjungi sekolah di Kabupaten Karo, Lasro juga menemukan hal yang sama ketika mengunjungi sekolah di Medan.

“Kemarin saya ke SMA 2 dan SMA 3, hasilnya sama, belum jadi panggilan, harusnya kan terpanggil dia. Bukan karena dipaksa, bukan karena takut orang,” ujar Lasro.

Untuk kembali melakukan pengetatan prokes di sekolah, Lasro menyebut dirinya akan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh Dinas Pendidikan kabupaten/kota.

“Besok kita akan rapat koordinasi dengan seluruh dinas pendidikan kabupaten/kota secara daring. Kalau imbauan dari pemerintah sudah,” katanya.

Kepada sekolah Lasro sudah mengeluarkan beberapa instruksi seperti sekolah wajib menyediakan persediaan prokes secara sederhana seperti masker, disinfektan dan hand sanitizer. Apabila ada siswa-siswi ataupun guru yang datang ke sekolah tanpa masker sekolah wajib menyediakan masker.

“Atur peserta didik pada saat masuk gerbang dan keluar masuk pintu kamar pembelajaran supaya tidak berkerumun,” katanya.

Lasro juga meminta guru kelas dan guru mata pelajaran dijadikan sebagai supervisor lapangan, yakni bertugas untuk memperhatikan peserta didik dalam kondisi sehat atau tidak.

“Kalau demikian segera ambil tindakan, laporkan, dan sekolah supaya menghubungi faskes terdekat untuk melakukan pemeriksaan atau peserta didik bersangkutan disuruh pulang,” ucapnya.

21 Sekolah PJJ

Jumlah sekolah yang menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terus bertambah. Data terbaru dari Dinas Pendidikan Sumatera Utara ada 21 sekolah mengalihkan PTM ke pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Peralihan pembelajaran tatap muka ke sistem jarak jauh dilakukan karena ditemukan kasus konfirmasi positif COVID-19 di sekolah. “Laporan terakhir (16/2) 11 sekolah PJJ, kemarin 10. Berarti total 21 sekolah PJJ,” katanya.

Dia mengatakan di 11 sekolah yang baru mengalihkan ke sistem PJJ ditemukan empat guru dan 38 murid terkonfirmasi positif COVID-19.

Sedangkan 187 tenaga pendidik, guru ataupun murid di SMA Matauli yang sempat disebut  terpapar telah menjalani tes usap atau swab PCR dan hasilnya negatif.

“187 itu setelah swab PCR sudah (negatif), mereka dari SMA Matauli, dari 187 jadi 3 (positif), kemarin mereka tes antigen hasilnya reaktif,” jelas Lasro.

Walaupun angka positif COVID-19 di sekolah itu hanya tiga orang, Lasro belum mengizinkan SMA Matauli menggelar PTM dan menginstruksikan agar PJJ tetap berjalan sampai dua pekan ke depan.

“Sekolah lain ada SMA 2 dan SMA 3 Medan masih tutup dulu sampai satu minggu dulu, SMA 3 sudah kemarin swab PCR, SMA 2 juga, jadi apa agak, saya gak tahu jadi atau gak. Puskesmas sudah  tracing, kalau hasil negatif masuk, kalau positif lanjut,” bilangnya.

Reporter : M Nasir

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Polrestabes Medan Tangkap Pemain Judi Online Gunakan Mesin E- Parking dan Konvensional Togel

mimbarumum.co.id - Satreskrim Polrestabes Medan, mengungkap sejumlah kasus perjudian baik online maupun konvensional dalam sepekan terakhir. Terdapat 6 tersangka...

Baca Artikel lainya