Oleh: Abdul Aziz, Pemerhati Sejarah
mimbarumum.co.id – Berbicara tentang Sawahlunto, hal pertama yang terlintas dalam pikiran kita mungkin “Batubara” tidak salah karena memang Sawahlunto merupakan kota penghasil emas hitam, yakni batubara.
Karena itu pula lah Kota Sawahlunto pernah dijuluki kota arang penghasil batubara terbesar di Indonesia pada masanya.
Geolog Belanda Ir. W. H. De Greve lah pada tahun 1867 menemukan timbunan batubara yang sangat besar di Sawahlunto.
Batubara pula lah mengantarkan Sawahlunto menjadi catatan penting pemerintah Hindia Belanda selama di Indonesia. Untuk mendukung kegiatan penambangan batubara pemerintah Hindia Belanda membangun infrastruktur tambang, dan bangunan pendukungnya. Sebagian besar bangunan tersebut masih berdiri kokoh di seputaran Sawahlunto bahkan hingga ke kota Padang.
Kota yang berjarak 95 km di sebelah timur laut kota Padang ini, dikelilingi oleh tiga kabupaten di Sumatera Barat yaitu Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Sijunjuang.
Memiliki luas 273,45 km2 terdiri dari empat kecamatan: Kecamatan Barangin, Kecamatan Lembah Segar, Kecamatan Silungkang dan Kecamatan
Talawi.
Dari Sawahlunto ka Talawi
Singgah dahulu di Halaban
Kalau ingin tahu rancaknyo gadih di sini
Janguak juo kami-kami gungguanglah tabang
Arsitektur dan peninggalan sejarahÂ
Kota Sawahlunto memiliki banyak bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda.
Sebagian bangunan telah ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai cagar budaya dan objek wisata, salah satunya Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto.
Bangunan tua lainnya adalah, Kantor PT Bukit Asam Unit Pertambangam Ombilin yang dibangun pada tahun 1916. Bangunan ini memiliki pada bagian tengah dan di sekitarnya terdapat taman yang dikenal sebagai taman segitigo.
Ada juga Lubang Suro, yang diambil dari nama seorang mandor pekerja paksa Mbah Suro, dan masih banyak objek wisata lainnya.
Tokoh-tokoh yang berasal dan lahir di Sawahlunto.
1. Mohammad Yamin
Pahlawan nasional Indonesia ini lahir di Kecamatan Talawi Sawahlunto pada 24 Agustus 1903. Saudaranya Djamaluddin Adinegoro merupakan tokoh pers nasional yang namanya dijadikan penghargaan tertinggi bagi karya jurnalistik Indonesia.
2. Ani Idrus
Tokoh pers lainnya asal Sawahlunto adalah Ani Idrus, seorang wartawati senior, tokoh pers Sumatera Utara.
Ani Idrus lahir 25 Novemver 1918 dipanggil Sang Khalik pada 9 Januari 1999 adalah seorang wartawati senior yang mendirikan Harian Waspada bersama suaminya H. Mohammad Said pada tahun 1947, dengan slogan dan motto Demi Kebenaran dan Keadilan bertekad bulat mengangkat bendera Republiken.
Koran daerah ini dengan sikap tegas menyatakan diri sebagai bagian dari pendukung Kemerdekaan RI bersama dengan koran Mimbar Umum dan
Harian lainnya.
Mereka-mereka telah mendahului kita, meninggalkan legacy yang dapat menjadi suluh dari generasi ke generasi.
Sekarang kita, ya kita semua apa yang dapat kita persembahkan pada negeri tercinta ini, negeri dimana kita lahir dari rahim ibu pertiwi.
Saat ini kondisinya lagi sedang tidak baik-baik saja, negeri yang sedang carut marut. Ibu Pertiwi sedang merintih. Sejarah kelak akan mencatat peran apa yang dapat kita persembahkan? Wallahu a’lam bishawab (Dan Allah lebih tahu)