mimbarumum.co.id – Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut Kombes Pol Ronny Samtama menegaskan ada sanksi pidana bagi oknum jika kedapatan menimbun dan mempermainkan harga gula di pasaran.
“Kami stakeholder Satgas Pangan melakukan sidak terkait adanya informasi kelangkaan gula di pasar. Lalu harga gula di pasaran juga melonjak,” ungkap Ronny didampingi Kasubdit I Indag AKBP Eko Hartanto dan Kadis Perindag Sumut Zonny Waldi saat sidak di Gudang 77, Jalan Kol Yos Sudarso, Kamis (19/3/2020).
Sebut Ronny lagi, fakta yang didapatkan dalam sidak ini ternyata mereka keluarkan harga gula Rp14.900.
“Artinya batas toleransi harusnya enggak lebih dari Rp16 ribu. Kami sebagai penegak hukum tidak akan mentolerir pihak-pihak yang bermain dengan harga gula atau pun sembako lainnya,” sebutnya lagi.
Baca Juga : KPPU : Gula Langka Karena Kurang Pasokan
Kata dia lagi, apalagi dengan kondisi sekarang. Gula tidak akan keluar dari Sumut terkecuali stok di Sumut sendiri sudah terpenuhi.
“Sanksi pidananya sudah jelas penimbunan sembako. Dan kita tidak lupa saat ini adalah kondisi darurat. Artinya ada pemberatan dalam pidananya,” tutur Ronny.
Saat ditanya apakah ada oknum yang bermain dengan harga sembako, Ronny menyebutkan sudah ada informasi dan segera ditelusurinya. “Jadi enggak ada lagi peringatan-peringatan,” tutupnya.
Sementara, Kadis Perindag Sumut, Zonny Waldi menambahkan, kebutuhan gula di Sumut pertahunnya sekitar 20 ribu ton. Sedangkan untuk kebutuhan perharinya mencapai 2000 ton. “Kalau stok gula harian kita cukup,” katanya.
Fakta di lapangan, kata dia, harga penjualan gula dari gudang Rp 14.900. Di pasaran harga gula sekitar Rp 16 ribu. Jadi kalau masih di angka Rp 16 ribu sebenarnya pedagan kita tidak terlalu mengambil untung yang mencolok.
“Kami dari Tim Satgas Pangan Sumut akan terus melakukan penelusuran harga gula di pasaran. Apakah memang ada pihak yang sengaja menimbun,” tukasnya.
