mimbarumum.co.id – Direktur Program Sanggar Budaya Generasi Sumatra Utara Suyadi San, S. Pd. S. Msi minta pejabat Gubernur Sumatera Utara cq Sekretaris Daerah Sumut agar seleksi calon ketua Dewan Kebudayaan Sumatra Utara( DKSU) diulang.Alasannya karena proses seleksi calon ketua DKSU tersebut tidak transparan dan penuh rekayasa.
Menurut Suyadi selain tidak transparan dan penuh rekayasa proses seleksi tersebut juga tidak didasari nilai nilai kejujuran dan keadilan. Hingga acara usai publik tidak mengetahui nama- nama tim seleksi sehingga ditengarai penyeleksian administrasi para calon ketua penuh rekayasa.
Sebagaimana diketahui pada tanggal 7-8 Maret 2024 yang lalu telah dilaksanakan rapat koordinasi pemajuan Kebudayaan Sumatra Utara di Hotel Karibia Jalan Timor Medan. Salah satu agenda dalam rakor tersebut adalah pemilihan Ketua DKSU.
Sebagaimana pengumuman di Instagram Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatra Utara calon ketua DKSU atas nama Krismon Duha oleh panitia seleksi dinyatakan tidak memenuhi syarat administrasi.
Padahal, kata Suyadi l, berkas Krismon Duha lengkap dan yang berkepentingan siap untuk melaksanakan presentasi makalah terkait visi dan misi dalam upaya memajukan Kebudayaan di Sumatra Utara. Tindakan pansel yang tidak transparan tersebut sungguh sangat merugikan calon, protes Suyadi.
Untuk itu, Suyadi minta kepada penjabat Gubsu agar memerintahkan Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatra Utara untuk melakukan proses ulang seleksi calon Ketua DKSU secara transparan dan penuh tanggung jawab.
“Kedepankan transparansi, perikebudayaan, kejujuran, keadilan tanpa rekayasa. Hal itu sesuai dengan undang- undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan Kebudayaan itu sendiri,” pungkas Suyadi.
Reporter: Jalaluddin