mimbarumum.co.id – Mulai saat ini petani di Aceh Tamiang harus beralih berswasembada bawang. Menurut para petani disana bisnis bawang lebih menjanjikan dari pada sawit dan karet.
Apalagi harga bawang saat ini sedang mengalami kenaikan harga. Tentunya hal ini dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang yang mensejahterakan masyarakat di sektor pertanian.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan, Yunus SP saat acara panen bawang perdana, Rabu (29/01/2020) di Dusun Damai Mulia Desa Sukaramai I, Kecamatan Seruway.
Baca Juga : Harga Bawang Merah Naik, Pedagang Kesulitan Mendapatkan Barang
“Harga bawang saat ini sedang mengalami kenaikan, jadi dapat meningkatakan pendapatan petani waktu selesai panen padi,” ucapnya.
Kata Yunus, petani harus mampu keluar dari kondisi tanaman yang kurang menjanjikan seperti karet dan sawit dan mengalihkannya menjadi tanaman palawija serta bawang.
“Setiap penanaman satu rante tanaman bawang dapat menghasilkan 2,5 ton dengan harga berkisar 26.000/kg,” ungkap Yunus.
Dikesempatan yang sama, Camat Seruway, M. Hans Marta mengatakan berdasarkan intruksi Presiden program Anggaran Dana Desa (ADD) harus mampu meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan pangan.
“Oleh karena itu, potensi ini lahan di desa ini jangan disia-siakan tapi dimanfaatkan semaksimal mungkin,” terang Hans.
Tak hanya itu, Desa Sukaramai harus mampu menjadi icon penghasil bawang di Aceh Tamiang. “Kalau jadi icon, dapat menjadi daya tarik masyarakat untuk belajar tanam bawang,” kata Hans.
Salah seorang petani bawang, Aan Rasidi mengatakan mereka sangat perlu dukungan pemda khususnya Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Aceh Tamiang dalam membina proses penanaman bawang ini.
“Dukungan sangat kita harapkan, sehingga dapat terwujudnya petani yang mandiri,” tutupnya. (burhan)