Selasa, Juli 9, 2024

Ruas Jalan Kawasan Medan Estate Rusak Berat, 5 Tahun Tak Diperbaiki

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Sejak lima tahun terakhir, yakni mulai 2017, dua jalan akses masuk ke kampus-kampus utama di kawasan Medan Estate, kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, rusak berat. Akibatnya, sekitar 19 ribu mahasiswa yang saban hari keluar-masuk kampus-kampus tersebut, merasa sangat terganggu.

Kawasan Medan Estate ini dulunya kawasan perkebunan tembakau Deli yang terkenal. Tapi kini, berkembang menjadi wilayah perluasan kampus negeri, dua di antaranya kampus Universitas Negeri Medan (penjelmaan dari IKIP – institut keguruan dan ilmu pendidikan dari kawasan Petisah, Medan) dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU). Kampus lainnya, yakni Universitas Medan Area (UMA), Universitas Amir Hamzah (UAH), dan YBS (Yayasan Binalita Sudama – kampus kesehatan).

Selain perguruan tinggi, kawasan itu juga berkembang menjadi area bisnis, salah satunya Kompleks MMTC (Medan Metropolitan Trade Center). Tempat ini menjadi salah satunya pusat perdagangan bahan pokok terbesar di lingkungan kota Medan.

Dari dua jalan akses kampus yang rusak itu, kini terdapat sedikitnya delapan lubang menganga di tengah jalan. Yakni, Jalan Willem Iskander sepanjang 2 km menghubungkan Jalan Pancing di barat dengan fly over (jembatan layang) Tol Belmera di timur Unimed. Serta Jalan Slamet Ketaren sepanjang 4 km di selatan (persimpangan Jalan Letda Sujono) ke utara (perempatan dengan Jalan RS Haji Medan).

8 Titik Kritis

Sedikitnya, terdapat delapan titik kritis yang menjadikan kedua ruas jalan itu bopeng-bopeng. Ada diantaranya yang panjangnya 1 meter, lebar 20 cm dan kedalaman lubang 30 cm. Lubang-lubang terparah, tampak ditutupi dengan tanah.

Tetapi, ketika hujan turun, dan secara terus-menerus dilintasi angkutan kota (Angkot) ke dan dari sejumlah jurusan –dua diantaranya ke jurusan Kota Perbaungan di Serdangbedagai, dan Tuntungan (gerbang menuju Tanahkaro) rusak lagi.

Kerusakan juga terjadi di bibir jalan, bentuknya mengalami retakan, dan pada akhirnya hancur setelah ditimpa hujan dan tekanan kendaraan.

Kerusakan terparah bermula 2017, saat ruas jalan tersebut dilindas kendaraan-kendaraan berat. Sebut saja dumptruck pengangkut material batu, pasir, tanah, untuk kepentingan pembangunan perubahan Cintraland yang merupakan milik manajemen Ciputra, Jakarta.

“Jalan retak-retak. Hancur. Diperbaiki seadanya saja. Bolak-balik diperbaiki pun tetap hancur juga. Jalan memerlukan rehabilitasi permanen,” kata Kuson Kudadiri (25), salah seorang mahasiswa UIN SU. Ia pun mengaku pernah jadi korban kecelakaan tunggal saat sepeda motor bebek-nya terperosok ke lubang penuh air hujan pada Mei lalu.

Soal kerusakan parah ruas jalan kabupaten di lingkungan kampus-kampus tersebut, berdasarkan catatan MimbarUmum, sudah sering dilontarkan sejumlah pihak dan dilansir berbagai media. Salah satunya ditulis oleh pengajar UIN SU Dr A Rasyid MA yang mengharapkan uluran hati dan tangan Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi untuk rehabilitasi jalan, agar kawasan kampus tempat menempa generasi muda berkualitas tersebut tampak “Bermartabat.”

Reporter : Mag/ deo & bili

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Dukungan Mengalir dari Tokoh Masyarakat kepada Zaki Hamdani untuk Maju di Pilkada Deli Serdang

mimbarumum.co.id - Dukungan terus mengalir kepada Zaki Hamdani untuk maju di Pilkada Deli Serdang pada November mendatang. Kali ini...

Baca Artikel lainya