mimbarumum.co.id – Anggota DPR RI H.R. Muhammad Syafi’i, meminta kepolisian menyelidiki dan mengusut tuntas siapa pelaku dan motif pelemparan dan penyerangan Masjid Al Amin di Jalan Belibis, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, kemarin.
Kepolisian tidak boleh mendiamkan kasus ini, sebab jika dikhawatirkan akan menimbulkan tanda tanya besar bahkan kemarahan umat Islam.
“Usut tuntas siapa pelakunya, dan harus dihukum, hukumannya harus dipublis agar publik tahu siapa pelakunya. Ini penting agar masyarakat tahu bahwa pelaku yang dihukum bukanya hanya yang yang merusak tempat lain saja yang dihukum, tapi yang merusak masjid pun harus dihukum,” kata Muhammad Syafi’i akrab disapa Romo, Minggu (26/1/2020).
Baca Juga : Warga Terlibat Bentrok di Perumnas Mandala Serahkan Diri
Romo juga meminta kepolisian dalam menangani perusakan masjid jangan diperlakukan sama dengan pelaku-pelaku perusakan masjid lainnya.
“Yakni semuanya dituduh sebagai orang gila atau kurang waras untuk dijadikan alasan. Sehingga pelaku dinilai tidak layak untuk dihukum,” tegas Anggota Komisi III DPR RI ini.
Politisi Partai Gerindra ini menilai keadilan dan penegakan hukum di Indonesia belum berjalan dengan baik dan adil.
“Saya ingin katakan yah, seandainya yang rusak itu bukan rumah ibadah bukan Islam, saya yakin pelakunya pasti disebut sebagai teroris. Karena mereka punya kesempatan untuk membuat framing, bagaimana teror yang dilakukan oleh kelompok Islam yang radikal,” katanya.
“Tapi karena ini korbannya yang dirusak adalah masjid, dan pelakunya itu kabarnya mereka yang keberatan kedei tuak disuruh tutup. Maka saya jamin seratus persen, polisi tidak akan pernah bilang itu tindakan terorirs,” terang Romo.
Selain itu, Romo juga menyatakan bukan tidak mungkin nanti skenario yang dibangun sebenarnya yang dirusak bukan masjid, tapi kebetulan masjid berdekatan dengan rumah kediaman orang yang rumahnya akan dirusak maka masjid ikut menjadi korban.
“Tapi kalau kemudian ada skenario lain memang ada kesengajaan ingin merusak masjid, akan ada skenario baru lagi, pelakunya pasti orang yang tidak waras. Ini merupakan framing yang terus dibangun untuk mendeskreditkan Islam,” tegasnya. (jamal)