Revolusi Mental

0
278
Dr A Rasyid, MA
Dr A Rasyid, MA

Oleh Dr A Rasyid, MA
Revolusi mental selama ini digembar gemborkan pemerintahan Jokowi hanyalah isapan jempol. Revolusi mental tidak sejalan dengan fakta hari ini. Mental bangsa pada kenyataannya semakin hari semakin jeblok. Fakta tak bisa ditutup-tutupi adalah korupsi besar-besaran di PT Jiwasraya (Persero) tercatat lebih dari 13 T, isu tak sedap juga menyertai PT Asabri (Persero). Asuransi pelat merah yang fokus memberikan perlindungan prajurit TNI, Polri dan ASN Kementerian Pertahanan itu terkena dugaan korupsi dengan nilai di atas Rp 10 triliun.

Belum lagi suap yang terjadi di KPU dan sejumlah kepala daerah yang juga terkait dengan kasus korupsi. Pokok, cukup capek kuping dan mata melihatnya yang hampir setiap hari tidak lepas dengan berita-berita kasus korupsi yang terjadi di mana-mana.

Bila korupsi terus-terus terjadi, tidak tertutup kemungkinan negara yang luas dan kaya ini akan bangkrut. Sama saja bila perusahaan terus-menerus disedot asetnya, maka perusahaan tersebut juga bisa gulung tikar alias bangrut. Karenanya harus punya kehati-hatian dalam menjalankan usaha bisnis, jika tidak ingin bangkrut. Artinya harus punya kecerdasan dalam mengelola perusahaan secara baik dan benar.

Di negeri ini dengan fakta yang terjadi tentulah sangat sukar memberi stempel siapa pemimpin yang baik dan siapa pemimpin yang bejat. Semula diduga mereka orang baik-baik, tetapi belakangan baru ketahuan bahwa mereka adalah penjahat, mereka adalah pengkianat bangsanya sendiri. Kita juga tidak tahu, apa yang terjadi setelah ini, berapa banyak lagi uang rakyat dikorup oleh penjahat-penjahat berdasi itu []

Tinggalkan Balasan