mimbarumum.co.id – Begal sadis yang meimpa pria renta di Jalan Tritura Medan mengundang reaksi keras dari Komisi A DPRD Medan, Habiburrahman Sinuraya.
Pelaku menggunakan sajam jenis celurit dengan leluasa membacok tangan korban. Setelah membacok korban, pelaku mengambil sepeda motor pada Selasa (7/1/2020) dinihari.
Baru baru ini kota Medan dikejutkan aksi keji begal terhadap seorang pengendara motor. Sadisnya korban terkena bacokan tangan kanan oleh pelaku begal.
Baca Juga : Driver Ojol Kritis Dibegal di Binjai
Kata Sinuraya, aksi begal muncul lagi menghantui warga Kota Medan. Pelaku begal selalu beraksi sadis melukai bahkan menghilangkan nyawa korbannya.
“Seharusnya kejadian ini membuat Kapolrestabes Medan Kombes Pol Johnny E Isir lebih cepat tanggap. Apalagi Pak Johnny ini orang reserse. Jangan sampai kasus ini berlarut-larut,” ungkap Sinuraya, Selasa (14/1/2020).
Sambung dia lagi, driver ojol juga sering menjadi sasaran aksi begal sadis. Bahkan nyawa mereka pun melayang demi menafkahi keluarganya.
“Miris memang. Sepeda motor hilang nyawa pun melayang,” tegas Sinuraya.
Menurut dia, posko perlindungan masyarakat (linmas) harus dibentuk untuk meminimalisir terjadinya aksi begal di lokasi yang sama.
“Saran saya yang pertama Kapolrestabes dengan Linmas harus bentuk posko pengamanan untuk menjaga itu tadi, karena itu daerah rawan dengan pencuri atau begal, kerjasamalah antara Kapolrestabes dengan Linmas atau pemerintahan Kota Medan,” kata Habib.
Lampu Penerang Jalan Umum (PJU) remang-remang, kerap dimanfaatkan mereka yang berniat jahat melakukan aksi begal di Jalan Tritura, Underpass Titi Kuning. Karena itu, Habiburahman Sinuraya mengatakan agar PJU direvitalisasi agar kondisi terang.
“Yang kedua untuk Dinas Pertamanan dan untuk penerangan lampu jalan harus lebih diterangkan lagi, supaya orang-orang yang mau masuk situ lebih nyaman,” tambahnya.
Aksi begal ini sangat mengkhawatirkan masyarakat yang berpergian malam hari, Menurut Habib, ada faktor kaitan erat antara begal dan penyalahgunaan narkoba.
“Faktor pertama saya rasa karena narkoba, diluar dari itu faktor kemiskinan atau faktor ekonomi,” tutupnya. (rel)