Rektor UINSU Harapkan Guru Besar Menulis dan Berikan Pencerahan

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Tugas besar seorang guru besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) adalah tetap aktif menulis karya ilmiah dan memberikan pencerahan ilmu kepada mahasiswanya.

Hal itu diutarakan Rektor UINSU Prof Dr Nurhayati MAg pada sambutan Pengukuhan Guru Besar di Gelanggang Mahasiswa Kampus I Jalan Sutomo Medan, Kamis (22/5/2025). Pengukuhan guru besar itu dibuka Ketua Senat Universitas Prof Dr Pagar Muda. 

Berikut nama guru besar terbaru yaitu, Prof. Dr. Ir. M Idris, M.P. (Fakultas Sains dan Teknologi), Prof. Dr. Chuzaimah Batubara, M.A. (FEBI), ⁠Prof. Dr. Muhammad Habibi Siregar, M.Ag. (FEBI), ⁠Prof. Dr. Nispul Khoiri, M.Ag. (FSH), ⁠Prof. Dr. Salim, M.Pd. (FITK), ⁠Prof. Dr. Ali Imran Sinaga, M.Ag. (FITK), Prof. Dr. Muhammad Faisal Hamdani, M.Ag. (FSH), ⁠Prof. Dr. Saparuddin, S.E.Ak., M.Ag. (FEBI), Prof. Dr. Sukiati, S.Ag., M.A. (FSH).

Rektor mengatakan, seharusnya pada tahun 2025 menambah 10 guru besar. Namun satu guru besar Prof. Dr. Hafsah, MA beberapa waktu yang lalu telah wafat. Sehingga hanya 9 guru besar yang dikukuhkan pada hari ini. 

Lanjut rektor, selama dua tahun kepemimpinan Prof Nurhayati sampai bulan Mei 2025 sudah tiga kali melaksanakan pengukuhan guru besar diawali pada 11-12 Desember 2023 telah mengukuhkan 20 guru besar dalam berbagai bidang keilmuan. 

Selanjutnya, pada 15 Mei 2024 kembali mengukuhkan 4 guru besar  dalam bidang ilmu Dakwah, Ushuluddin dan Syari’ah. Kemudian saat ini mengukuhkan 9 guru besar baru UINSU dalam bidang ilmu Ekonomi Islam, Tarbiyah dan Syari’ah serta 1 guru besar dalam Ilmu Biologi khususnya tentang tanah.

Pengukuhan ini sesungguhnya menunjukkan ada konsistensi UINSU Medan untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas guru besarnya. Sampai tahun 2022, jumlah guru besar hanya 26 orang. Namun dalam dua tahun terakhir berhasil menambah 34 guru besar. 

Sebuah pencapaian terbesar sepanjang sejarah UINSU Medan. Saat ini, guru besar aktif tercatat 58 orang. Menurut data Kepegawaian dan SDM, sampai priode Mei ini, terdapat 10 calon guru besar yang sedang berproses baik di Kementerian Ristek-Dikti ataupun di Kementerian Agama.

“Jika proses pengusulan kenaikan jabatan fungsional yang akan berakhir Oktober, tanpa ada halangan dan rintangan,  paling tidak kita akan mendapatkan tambahan 12-15 guru besar lagi,” katanya.

Rektor menyebut pertambahan guru besar bukanlah semata-mata pertambahan kuantitas. Namun lebih dari itu, kehadiran guru besar baru adalah isyarat yang paling nyata dan kuat, bahwa sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), UINSU Medan terus menerus dan tanpa henti melahirkan  dan memproduksi karya-karya ilmiah bermutu yang berguna bagi bangsa dan dan agama. 

Saat ini Kementerian Agama RI telah merumuskan apa yang disebut dengan 8 Program Prioritas atau Asta Cita Kementerian Agama RI. Sebagai PTKIN di bawah Kementerian Agama, maka UINSU harus mendukung sepenuhnya program tersebut dan juga sekaligus memberikan kontribusi konseptualnya. 

Adapun ke 8 Asta cita itu adalah, Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan, Eko Teologi, Layanan Keagamaan Berdampak, Pendidikan Unggul, ramah dan Terintegrasi, Pesantren Berdaya, Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Digitalisasi Tata Kelola dan Gender dan Anak. 

Merujuk 8 Asta Cita Kementerian Agama di atas, maka menjadi tanggungjawab para guru besar UINSU untuk menterjemahkan kebijakan tersebut bukan saja dalam bentuk konseptual tetapi juga dalam bentuk praktik-implementatifnya. 

Reporter : M Nasir

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

Prof Dr Nurhayati MAg Paparkan Kemajuan UINSU di Wisuda ke 85

mimbarumum.co.id - Wisuda ke 85 tahun 2025 ini menjadi istimewa karena bulan Mei ini kepemimpinan Rektor Universitas Islam Negeri...