mimbarumum.co.id – Rektor Unimed Prof Syamsul Gultom mengatakan model Profesi Pendidikan Guru (PPG) prajabatan ini mestinya harus integrated mulai dari S1, namun sesuai amanat UU 14, apakah itu S1 Dik dan Nondik dapat mengikuti PPG Prajabatan.
“Sebenarnya PPG prajabatan ini dirancang secara blended, tapi karena kondisi kita, maka dirancang menjadi daring. Intinya pada pendalaman materi, jadi sangat penting sekali dalam pendalaman materi. Ada hal penting yang harus kita lakukan, yakni terkait revitalisasi LPTK, menata regulasi dan mengubah pendekatan dari PPG ini,” ungkapnya, Senin (11/5/2020).
Dijelaskannya, yang paling penting di awal kegiatan ini adalah terkait kesadaran dari sikap dan persepsi positif dulu terhadap PPG ini.
Baca Juga : Wisudawan Unimed Harus Siap Hadapi Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
“PPG yang akan kita laksanakan nanti sungguh akan membawa nasib 25 juta anak SD di Indonesia, 86 % nya ada di SDN, bayangkan jika kita berhasil dalam program ini, maka 25 juta anak ini lah yang akan membawa negeri ini membawa kemajuan di masa yang akan datang,” terang Gultom.
Peserta dari Unimed yang ikut dalam kegiatan ini ada 41 calon dosen dan 41 calon guru pamong. Seluruh peserta ini merupakan hasil seleksi yang dilakukan Dirjen GTK, yang pendaftarannya secara online di mulai 6 April 2020.
Pesereta PPG Prajabatan PGSD tahun ini akan diikuti 1125 peserta, yang akan dilaksanakan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Dirjen GTK Dr. Iwan Syahril, Ph.D mengatakan sesuai arahan Presiden dan Mendikbud harus serius tingkatkan kualitas guru di Indonesia. Negara yang maju itu harus fokus terhadap kualitas guru itu nomor satu.
Kata dia, seluruh peserta ini nantinya harus mampu menciptakan guru-guru yang hebat, yaitu seluruh peserta PPG Prajabatan PGSD nanti.
Reporter : Budi Lubis
Editor : Dody Ferdy