mimbarumum.co.id – Ratusan lubang menghiasi badan jalan Binjai menuju ke Kwala Begumit, Langkat. Jalan rusak itu hampir 10 km. Ironinya, meski sudah berulang di sorot media massa baik cetak maupun online. Sepertinya pejabat di Pemkab Langkat kurang respon.
Buktinya hingga Rabu, (09/03/2022) belum terlihat ada tanda- tanda akan diperbaiki. Seperti apakah pengerjaannya di tempel pakai aspal hotmix atau aspal cair tidak ada tanda- tanda di lapangan, ataupun juga penandaaan bakal di perbaiki. Atau bahkan untuk mengurangi kesusahan warga yang melintas, apakah sementara di timbun tanah atau pasir juga tak ada.
Seorang supir angkot jurusan Kwala Begumit – Binjai, Sunarto mengatakan, banyaknya lubang di jalan Begumit menuju Binjai acap kali merusak spare part kenderaan. Spare- part mobil menjadi lebih sering rusak karena sering terperosok ke lubang yang tak terelakkan. “Juga terkadang bisa kejadian kecelakaan di jalan karena mau mengelakkan lobang jadi masuk ke jalur kanan,” ujarnya prihatin.
Paling banyak yang di rusak akibat terperosok ke lubang seperti shock mobil, boljoint, kaki-kaki mobil dan lainnya.
Sudah Rusak Sejak 2019
Menurut sopir angkot ini, jalan rusak Begumit – Binjai ini sudah lama. Dia memperkirakan sejak Bupati Langkat non aktif Terbit Rencana duduk sebagai Bupati sekira 2019 hingga 2022 ini, belum pernah disentuh pembangunan.
“Jalan ini terakhir di rehab masa bupati Ngogesa Sitepu akan mengakhiri masa bhaktinya sekitar tahun 2017 atau 2018 yang lalu,” ujarnya.
Sementara lubang-lubang jalan Perintis Kemerdekaan Binjai Utara tampak sudah dikorek petugas. Diduga dari rekanan kontraktor atau dari PUPR Binjai dan diberi tanda bakal di lapisi atau di tempel, Selasa (8/3/2022).
Namun dari pemantauan di lapangan lubang yang dikorek tersebut tidak langsung ditutup aspal atau di hotmix. Sehingga meninggalkan lubang yang makin melebar dan dalan dan makin membahayakan pengguna jalan. Penandaan jalan bakal di rehab tampak juga di sepanjang Jalan Jamin Ginting, Binjai Selatan. Hanya saja di jalan utama ini baru di beri kelir putih sebagai tanda bakal diperbaiki, tapi belum dikorek.
Reporter : Burhan S
