“Lebih dari dua ratus ekor ayam dilaporkan mengalami mati mendadak setelah mengalami kondisi seperti kehausan, menggigil, hingga feses yang mengapur,” terang Longgos Pandiangan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Taput, Selasa (7/7).
Disebutkan, ciri penyebab kematian ternak ayam yang diawali kondisi seperti kehausan hingga feses yang berwarna putih seperti mengapur sangat berbeda dari ciri kematian yang ditimbulkan virus newcastle disease penyebab penyakit tetelo atau penyakit peok pada ternak ayam.
Menurut Longgos, penyakit tetelo yang menyerang ternak ayam, secara lazim mengakibatkan kondisi jengger jengger berwarna pucat, ayam menjadi lesu, kotoran berwarna kebiruan, dan kepala ayam seperti tengleng.
“Akan tetapi, hal ini beda, ayam terlihat seperti kehausan, namun saat diberikan air minum, justru mempercepat kematiannya,” jelasnya.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Taput, Rony Hutasoit, yang ditemui terpisah mengatakan, pihaknya akan berupaya meneliti penyebab kematian ternak dimaksud.
“Saat musim pancaroba, seperti saat ini, banyak jenis penyakit yang menyerang ternak ayam. Kita belum bisa memastikan penyebabnya sebelum melakukan pembedahan langsung atas ternak yang menjadi korban,” ujarnya.
Dia menyarankan, untuk mengetahui penyebab pasti kematian ternak, setiap bangkai ternak ayam mati diminta untuk tidak langsung dibuang, agar bisa diteliti melalui pembedahan. (antara)