mimbarumum.co.id – Banyak orang yang enggan memakai kawat gigi atau behel lantaran mengganggu kenyamanan, penampilan, atau bahkan terasa sakit. Sementara posisi atau susunan gigi dan rahang yang tidak normal (maloklusi) harus dirapikan.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah memerhatikan kesehatan mulut dan gigi. Namun, saat ini ada alternatif lain menggunakan inovasi Klar Aligner.
Dikatakan drg Suwita, dari The Clinic Beautylosophy Medan, Klar Aligner merupakan salah satu alternatif yang bisa dipakai untuk memperbaiki susunan gigi dengan kasus ringan dan menengah.
“Keunggulan dari Klar Aligner adalah transparan, sehingga tidak mengganggu penampilan dan bisa beraktivitas secara normal,” ujarnya kepada wartawan, Senin 30 Januari 2023.
drg Suwita mencontohkan kasus dari pasien yang sudah menggunakan behel, namun tidak mau lagi menggunakannya. Maka, disarankan untuk memakai Klar Aligner. “Jika sudah mendapatkan Klar, maka akan mendapatkan Aligner kit set yaitu produk lepasan,” ujarnya.
“Kami menjadi satu satunya klinik yang bisa mendapatkan Klar Aligner. Kemudian, produk ini bisa disimpan setelah digunakan. Ini produk merapikan gigi yang bisa dilepas,” sambungnya.
Dikatakannya, Aligner ini dapat digunakan dalam 22 jam sehari. Tidak ada perawatan khusus, namun diperlukan menjaga kebersihan.
“Bisa menggunakan sabun cair bayi untuk membersihkan,” tuturnya.
Ia menjelaskan, pasien dapat menggunakan enam bulan untuk menunjukkan hasil pada kasus yang ringan. “Untuk hasil yang maksimal harus telaten menggunakannya. Sensasinya lebih minimalis. Kalau behel kan dari logam,” ucapnya.
drg Suwati juga menyebutkan, Aligner ini merupakan metode terbaru yang dilakukan ke masyarakat di Kota Medan. “Ini metode terbaru yang dilakukan ke pasien sejak beberapa tahun terakhir ini. Kita akan memberikan detail pergerakan sebelum melakukan pembelian. Maka kita sesuaikan sesuai dengan goalsnya pasien,” ujarnya.
Katanya, untuk kesehatan gigi, jauh lebih terjaga. Produk lepasan ini tentu lebih steril dibandingkan behel. Kisaran harga tergantung kasus pasien, mulai dari Rp12 juta – Rp22 juta.
“Sudah termasuk biaya pemeriksaan. Pasien juga bisa melakukan konsultasi secara online melalui sosial media Instagram,” pungkasnya.
Reporter : Siti Amelia