mimbarumum.co.id – Perubahan adalah dambaan setiap Nahdliyyin khususnya di Sumatera Utara. Dan pemanfaatan NU untuk hanya memback up sebuah kekuasaan dan atau mensejahterakan sekelompok atau golongan adalah cara ndeso. Demikian dikatakan oleh tokoh muda NU Sumatera Utara, Safrizal Elbatubara dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/06/2022) di Medan.
Peluang untuk membesarkan Nu di Sumut, lanjut mantan Wakil Sekretaris PCNU kota Medan ini, sangat terbuka lebar dan potensi Nahdliyyin juga sangat besar. “Tinggal lagi jika tidak ada perhatian dan kepedulian petinggi-petinggi NU Sumut di tataran struktural, kebesaran NU di Sumut hanya khayalan belaka,” tegas Rizal.
Lebih jauh Presiden Gerakan Aku Geram dan Anti Koruptor (GAGAK) ini memperkirakan jika tidak ada pergantian kepemimpinan di NU Sumut. NU yang sangat berpengaruh di kancah nasional dan internasional.
“Di kancah lokal Sumut NU hanya bagaikan ikan lele kurang makan; besar kepala tapi tidak bermanfaat apalagi didambakan,” tandasnya.
Menurut Ketua Umum Pengurus Cabang Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia IKA PMII kota Medan ini. NU Sumut sangat membutuhkan figur kepemimpinan yang tegas dan merakyat. Dan itu ada dalam diri Ayahanda kita Rahudman Harahap.
“Dan Ayahanda Rahudman Harahap Bagaikan Umar Bin Khottob Untuk Nahdliyyin dan NU Sumut,” tutup Rizal.
Reporter : Jafar Sidik