Rabu, Juni 26, 2024

PWI Bona Pasogit Gelar Pengenalan Dunia Pers dan Medsos Kepada Siswa SLTA di Taput

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bona Pasogit menggelar Safari Jurnalistik kepada siswa tingkat SLTA di aula SMK St Nahanson Parapat, Kecamatan Sipoholon, Taput, Selasa (21/5/2024).

Ketua Panitia Safari Jurnalistik PWI Bona Pasogit untuk Tahun 2024, Posma Simorangkir, S.Sos mengatakan, kegiatan itu ber themakan “Pemanfaatan media sosial sebagai sarana edukasi bagi kalangan pelajar tingkat SLTA” dengan sub thema Pemanfaatan media sosial sebagai media informasi positif, tehnik menangkal berita hoax serta dampak hukum penyebaran berita hoax di media sosial.

Posma menerangkan, kegiatan safari jurnalistik pada Selasa 21 Mei 2024 bertempat di Aula SMK St Nahanson Parapat di Sipoholon, peserta kegiatan pelajar dari SMK St Nahanson Parapat, SMA Negeri 1 Sipoholon dan SMK Negeri 1 Sipoholon. Dan Rabu 22 Mei 2024, kegiatan akan berlanjut di Aula SMA Swasta HKBP Tarutung, dengan peserta pelajar dari berbagai SLTA di Tarutung.

Ketua PWI Bona Pasogit Alfonso Situmorang, SH dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan Safari Jurnalistik merupakan salahsatu agenda dari PWI Bonapasogit.

Alfonso dalam kesempatan itu berterimakasih kepada pihak SMK St Nahanson Parapat yang telah bersedia memberikan tempat dan waktu dalam pelaksanaan kegiatan Safari Jurnalistik itu, pun bagi pihak-pihak SLTA di Kecamatan Sipoholon yang terlibat dalam kegiatan itu.

Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak, SIK dalam sambutannya mengapresiasi PWI Bona Pasogit melaksanakan safari jurnalistik kepada para anak didik. Anak didik perlu memahami, apa itu profesi jurnalis dan tugas-tugas jurnalistik seiring perkembangan informasi.

AKBP Ernis Sitinjak SIK menegaskan, kegiatan itu sangat penting bagi pengetahuan anak didik dan guna membuka cakrawala berpikir anak didik. Alhasil, anak didik tidak menyerap informasi yang keliru ataupun anak didik tergiring oleh informasi-informasi yang keliru.

“Anak didik punya potensi dan kompetitor serta harus menyiapkan diri dalam mengisi waktu belajar dengan baik. Jangan salah menggunakan media sosial, karena ada Undang-undang ITE mengatur etika dalam bermedia sosial,” sebut AKBP Ernis Sitinjak, SIK.

Pj Bupati Taput Dr. Dimposma Sihombing, S.Sos MAP, juga mengapresiasi kegiatan Safari Jurnalistik PWI Bonapasogit. Secara tidak langsung, PWI Bonapasogit telah membantu Pemerintah Kabupaten Taput dalam mensosialisasikan program-program Pemerintah.

Dimposma berharap, anak didik yang mengikuti kegiatan safari jurnalistik, agar sungguh-sungguh. Alhasil, anak didik dapat memahami apa itu tugas-tugas jurnalistik hingga bagaimana tehnik pembuatan berita dengan narasi-narasi yang memiliki kaidah.

“Jangan pernah alergi dengan profesi jurnalis. Peran jurnalis sangat luar biasa. Contohnya, Pak Jokowi begitu kenal publik, karena intensnya pemberitaan-pemberitaan yang dilakukan oleh wartawan. Ketika ada pemberitaan yang mengkritik kinerja arapatur, hal itu linier dengan tugas yang dilakukan wartawan atau mungkin ada hal-hal yang tidak tersampaikan,” tutur Dimposma .

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, sambung Dimposma , sangat mendukung kegiatan Safari Jurnalistik PWI Bona Pasogit, agar informasi tersampaikan secara masif kepada masyarakat.

“Kedepan, kami berharap PWI Bona Pasogit bersedia melakukan kegiatan yang sama, namun untuk tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mungkin teknisnya, setiap OPD mengirim utusan masing-masing. Membuat narasi itu tidak mudah. Semisal, bagaimana membuat press release. Jadi, perlu belajar membuat narasi, agar dari paragraf awal hingga paragraf berikut narasinya terstruktur,” terang Dimposma.

Sementara dalam sesi pengenalan dunia Pers dan pemanfaatan media sosial sebagai sarana edukasi, pemateri Ketua PWI Bona Pasogit, Alfonso Situmorang SH kepada para anak didik menjelaskan, apa itu pengertian Wartawan, tugas Wartawan dan payung hukum Wartawan dalam menjalankan tugasnya.

Alfonso Situmorang SH juga menyampaikan, bagaimana Wartawan profesional itu menjalankan tugasnya berdasarkan Kode Etik Jurnalistik. Lalu, defenisi Pers dan Wartawan. Kemudian, apa perbedaan Pers dan media sosial.

“Memilih profesi sebagai wartawan, diperlukan beberapa persiapan, baik itu persiapan pelatihan menulis maupun persiapan berupa pengetahuan dan informasi seputar Jurnalistik. Sebab, Wartawan tidak sekedar bisa menulis berita, akan tetapi juga memahami dan menaati aturan yang berlaku dalam dunia Jurnalistik, terutama Kode Etik Jurnalistik,” ucap Alfonso.

Senada pemateri dari Polres Taput, Aiptu Walpon Barimbing ,SH menekankan kepada anak didik materi non terminologi, yaitu penekanan terhindar dari masalah di dalam menggunakan media sosial.

Walpon Barimbing menuturkan, anak didik harus mengenal dulu apa itu arti maslah di dalam menggunakan media sosial. Sebab, penggunaan media sosial akan diperhadapkan pada persoalan hukum, bila menyimpang dari Undang-undang ITE.

“Anak didik dalam menggunakan media sosial harus mengetahui apa itu arti ujaran kebencian atau kalimat yang akan membuat orang lain merasa tersinggung. Lalu, mengunggah postingan mengandung SARA, juga akan terjerat Undang-undang ITE,”terang Walpon Baringbing.

Akun palsu, lanjut Walpon Baringbing, akan juga terkuak dengan tracking jejak digital. Sebab, aparatur penegak hukum memiliki alat Siber. Hindarilah melakukan masalah dalam penggunaan media sosial.

“Sebab itu, jangan merasa jago memiliki akun palsu. Jangan merasa hebat bersembunyi melakukan kesalahan. Anak didik kami harapkan tidak sampai terjerat hukum dalam penggunaan media sosial. Anak didik yang akan diperhadapkan pada teknologi yang semakin maju, agar bijak dan belajar untuk kebaikan,” imbuh Walpon Baringbing.

Dalam sesi tanya-jawab, anak didik peserta kegiatan safari jurnalistik terlihat sangat antusias memberikan pertanyaan kepada pemateri hingga moderator memberikan batasan jumlah.

Diantara 10 anak didik yang memberikan pertanyaan, masing-masing Anisa Rahma Lubis Siswi SMA Negeri 1 Sipoholon, Fitri Nababan Siswi SMA Negeri 1 Sipoholon, Rebekah Manalu Siswi SMK Negeri 1 Sipoholon, Ursula Harefa siswi SMK St Nahanson Parapat Sipoholon dan Tiara Aisyah siswi SMK St Nahanson Parapat Sipoholon, memberikan pertanyaan hingga mendapat apresiasi dari pemateri kegiatan.

Reporter : Bindu Hutagalung

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Fraksi Demokrat Minta Pemko Medan Persiapkan Generasi Emas 2045

mimbarumum.co.id - Guna melahirkan generasi emas di Tahun 2045, Fraksi Demokrat DPRD Medan memberikan sejumlah masukan ke Pemko Medan...

Baca Artikel lainya