mimbarumum.co.id – Pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Gayo Lues belakangan ini sangat sulit ditemukan para petani. Padahal masyarakat disana kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani.
Kelangkaan urea membuat para petani kecewa, karena hingga saat ini untuk di 11 kecamatan di Kabupaten Gayo Lues pupuk urea tidak ada ditemukan.
Hal ini membuat para petani padi, petani serai wangi dan petani jagung khawatir hasil panen mereka akan menurun.
Baca Juga : Petani Langkat Segera Peroleh Kartu Tani
“Sudah hampir tiga bulan belakangan ini pupuk urea sangat susah di temukan. Selama kelangkaan pupuk urea saya terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal dari pada pupuk urea yang bersubsidi. Harga pupuk urea non subsidi yang saya beli lebih dari Rp400 ribu per goni,” ungkap Ahmad petani di Kutapanjang, Selasa (21/1/2020).
Baca Juga : Cabut Izin Distributor Menyalah
Ia berharap pemda bisa memberikan solusi pada petani di Gayo Lues ini. Karena mereka tidak menginginkan hasil panen menurun. Pupuk subsidi merupakan satu komposisi dalam bertani.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gayo Lues Zakaria, S.Hut. melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana pada Distan Gayo Lues Munawir, SP mengatakan saat ini memang pupuk subsidi sedang kosong karena jatah 2019 lalu hanya sekitar 1.700 ton ke Gayo Lues.
Sambungnya lagi, jadi untuk 2020 ini mereka sudah menerima SK untuk penerimaan pupuk urea bersubsidi yang akan disalurkan nantinya sekitar 2.500 ton, ada penambahan dari pada tahun sebelumnya.
“Jadi saat ini pihak kita sedang membuat RDKK untuk penyaluran pupuk urea 2020 di 11 Kecamatan dan saat ini RDKK sudah siap hanya tinggal menunggu penandatanganan saja. Insyallah Febuari ini sudah tersalurkan,” tuturnya. (muhammad)