Prof Syaifuddin : Kepala Sekolah Penggerak Jangan Takut Tekanan

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Kadisdiksu) Prof Syaifuddin MA, Ph.D mengatakan, peran guru dan lokalitas budaya menentukan keberhasilan sekolah penggerak yang merujuk pada karakter daerah dalam kearifan lokal.

“Bukan hanya kurikulum, sarana prasarana, dua pertiga keberhasilan pembelajaran karena peran guru serta tradisi/ budaya dalam kearifan lokal,” kata Prof Syaifuddin, selaku keynote speaker sekaligus membuka Seminar Nasional/Webinar “Transformasi Paradigma Baru Pendidikan”, Sabtu (27/11/2021), di Aula T Amir Hamzah Disdiksu.

Oleh karenanya, kepala sekolah penggerak harus mampu menggunakan dana untuk kemajuan sekolahnya.

“Tidak ada lagi istilah tak mampu, tapi harus bisa bekerja maksimal. Ke depan, kepala sekolah harus bekerja siap tekanan dari LSM dan pihak manapun,” pintanya.

- Advertisement -

Kata Kadisdiksu, sekolah penggerak dalam kebijakan Merdeka Belajar di Sumatera Utara telah menghasilkan 7 sekolah penggerak SLB. Selanjutnya ada 31 sekolah penggerak SMA dengan bantuan yang bersumber dari BOS Afirmasi/Kinerja sebesar Rp 130 juta tiap sekolah.

Kemudian, 47 sekolah penggerak SMK dengan kategori sekolah revitalisasi, sekolah pusat keunggulan (Centre of Excellent). Sumut merupakan provinsi ketiga terbanyak mendapat sekolah pusat keunggulan, dengan menerima dan Rp3,5 miliar sebagai sekolah vokasi Bisa memakinya untuk fisik gedung dan alat-alat praktek di sekolah.

Sementara itu, pembicara sesi I Prof Dr Suwardi Endraswara M.Hum (dosen Universitas Negeri Yogyakarta) materi “Paradigma Baru Pendidikan Berbasis Permainan Zoobotani Sastra dan Peran Guru” menjelaskan, inti sekolah penggerak adalah belajar Pancasilais. Bagaimana hidup tak boleh sombong dan saling tolong menolong. Serta pembentukan karakter siswa di sekolah.

Pembicara sesi II, Drs Yuli Cahyono MPd (widyaiswara Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Solo dengan materi “Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi”, mengharapkan adanya transformasi perubahan peran guru dalam menciptakan anak didik senang dan sejahtera saat belajar di sekolah.

“Pembelajaran berdiferensiasi akan memperkuat wawasan pengetahuan dan penguatan sumber daya manusia guru. Setiap anak punya bakat/minat berbeda namun diupayakan guru dapat merespon positif setiap siswa saat mendidik di kelas,” jelasnya.

Koordinator Pengawas (Korwas) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Dra Rivolan Priyanti Ph, MPd, menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang baik ini . Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kadisdiksu, Kacabdis, Sekretaris dan Kabid, yang sudah mendukung dan memotivasi kegiatan seminar/webinar tersebut, sehingga jumlah peserta yang ikut seminar sangat banyak.

Kegiatan ini jadwalnya 2 kali setahun. Diikuti sekira 1.300 lebih secara daring dan 250 orang peserta luring. Tampil juga pembicara sesi II Prof Dr H Abdul Munir M.Pd (dosen Universitas Negeri Medan) materi “Paradigma Baru Pendidikan Indonesia Melalui Sekolah Penggerak”.

Reporter : M Nasir

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

15 Program Studi di USU Raih Akreditasi Internasional

mimbarumum.co.id - Menunjang World Class University (WCU), Universitas Sumatera Utara (USU) telah berhasil menjadikan 15 program studi terakreditasi internasional. Kepastian...