Senin, Juli 1, 2024

Pria Uzur Ini Kerap Jadi Korban Pengunjung Pakter Tuak

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Kasihan benar nasih pria uzur ini. Ia yang langkahnya sudah tak cekatan itu beberapa kali jadi korban kekerasan pengunjung pakter tuak di bawah jembatan tol Jalan Garuda, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

D. Dolok Saribu (76) selain melaporkan pria yang kerap mengganggunya juga mengeluhkan keberadaan pakter tuak (warung minuman keras khas suku Batak) yang “memakan” sisi jalan kawaan itu.

Warga Jalan Manyar Raya, No.392 Prumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan itu, Senin (4/3/19) mendatangi markas polisi polsek (Mapolsek) Percut untuk melaporkan keberadaan warung yang dianggap meresahkan itu.

“Saya juga sudah lapor ke pihak Kelurahan lama dan sampai diganti dengan lurah yang baru sekarang. Pak lurah kemarin bilang akan meninjaunya dan membahasnya dengan Trantib, tapi nyatanya pakter tuak itu masih buka,” kata pria tua itu kesal.

Menurut Dolok, beberapa pengunjung yang kerap pesta miras dan tuak di pakter tuak milik S itu diduga sering mengganggu bahkan menganiaya warga, takala melintas.

Dikatakannya, bahwa beberapa minggu lalu, ia bahkan pernah diduga ditendang oleh pengunjung pakter yang kerap disapa, Pak Man, saat Dolok melintas di depan pakter tersebut menuju rumahnya. Ironisnya, kejadian serupa terus diduga berlanjut di hari-hari berikutnya.

Kepada wartawan, pria udzur ini mengaku keresahannya dipicu seringnya ia melintas di pinggiran tol Jalan Garuda, karena rumahnya tak jauh dari lokasi.

“Setiap saya melintas mau pulang atau pun pergi, si Pak Man itu terus mengganggu ku. Entah kenapa? Mungkin karena aku sudah tua dan badan dia besar. Bokongku pernah ditendangnya sewaktu lewat di pakter itu malam. Siangnya aku lewat lagi, tanganku dipegang dan dipelintir,” ungkapnya.

Lantaran sering dijegad dan diganggu, D. Dolok Saribu mencoba melawan. Begitu dihadang Pak Man saat melintas di depan pakter tuak, kakek 5 cucu ini melampar Pak Man dengan batu.

“Pas aku lewat, si Pak Man itu dengan gaya mabuk tuak langsung menghadangnya dan memegang kerah bajuku dari belakang. Aku ambil batu, lalu aku lempar hingga mengenai dadanya. Tapi besok-besok sampai hari ini dia terus menggangguku,” keluh Dolok.

Dolok juga mengatakan sudah berulang kali melaporkan keluhannya dengan pihak Babhinkabtimas setempat. Akan tetapi, respon dirasanya belum kelihatan.

“Saya sudah jumpai dan telfon Babinkamtibmas disitu, marga Sitanggang, tapi yah begitu aja,” akunya, yang bermaksud berkoordinasi langsung ke polisi dengan mendatangi Mapolsek Percut Sei Tuan.

Keresahan juga dirasakan Budiman Silalahi. Pria 60 tahun ini juga mengaku bahwa pakter tuak yang dikelola Boru S sudah pernah digusur oleh pihak Bina Marga. Sebab, keberadaannya di badan jalan umum dan tepat dibawah jembatan tol.

“Sekitar 2 tahun lalu pernah digusur. Itukan badan jalan dan dibawah tol. Bising kali pun kalau sudah kumpul dipakter itu dan mengganggu badan jalan. Kami resah karena ditakutkan jadi tempat ngumpul preman,” ujarnya.

Untuk itu, warga berharap pihak kecamatan dan polisi segera menertipkan keberadaan pakter tuak tersebut. Sehingga masyarakat dan pemuda tidak terjerumus. (An)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondisi Kritis Bayi Zehan: Tindakan Cepat Dokter Membawa Pemulihan yang Menakjubkan

mimbarumum.co.id - Dalam momen medis yang mendebarkan, dedikasi tanpa henti dari para dokter muncul sebagai mercusuar harapan bagi Zehan...

Baca Artikel lainya