mimbarumum.co.id – Pada saat kunjungan Presiden Jokowi ke Samosir yang dijadwalkan Senin (29/7/2019), arus deras penolakan terhadap perusahaan yang dinilai mengakibatkan pencemaran Danau Toba, terus mengemuka.
“Saya meminta dan berharap kepada bapak Jokowi, agar seluruh operasional perusahaan yang menyebabkan pencemaran Danau Toba dihentikan,” sebut pengelola pariwisata, Ombang Siboro kepada mimbarumum.co.id, Minggu (28/7/2019) di Pangururan.
Menurutnya, sebagai destinasi wisata yang menjadi program super prioritas, air Danau Toba harus dijaga kwalitas kebersihannya.
“Dalam kunjungan kali ini, Bapak Presiden Jokowi diharapkan mengambil langkah tegas, menutup dan mencabut izin beberapa perusahaan yang mencemari Danau Toba,” tegasnya.
Ia membeberkan ada beberapa perusahaan yang izinnya oleh Pemerintah Pusat telah menimbulkan pencemaran Danau Toba, yakni keramba ikan PT Aqua Farm Nusantara, pabrik pulp PT TPL dan Allegrindo perusahaan ternak babi.
“Tingkat kerusakan atau pencemaran air Danau Toba telah mencemaskan, nyaris 100% berdasarkan informasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumatera Utara,” kata mantan Kadis Pariwisata Samosir itu.
Dijelaskan Ombang, data itu berdasarkan hasil uji lab, dengan tingkat persentase pencemaran air Danau Toba mencapai 91% pada periode 2005-2010.
Ombang yang merupakan pengelola objek wisata Pantai Batu Hoda mengatakan, masalah pencemaran Danau Toba sudah lama digaungkan.
“Kita berharap bapak Presiden Jokowi menjadi tumpuan masyarakat di kawasan Danau Toba, agar perusahaan yang selama ini sulit ditembus pemda, dicabut izinnya,” harapnya.
Dijelaskannya, walaupun beberapa kali ditegur Gubernur Sumatera Utara, perusahaan itu tidak bergeming dan sudah beberapa periode presiden selama ini.
“Maka satu satunya harapan kita adalah bapak Jokowi yang dicintai seluruh masyarakat di kawasan Danau Toba ini,” pungkas Ombang Siboro. (rn)