Medan, (Mimbar)- Aksi damai yang berlangsung di Medan pada Jum’at (4/11) mendesak Presiden RI, Joko Widodo dan Kapolri Jendral Tito Karnavian segera mengundurkan diri jika tidak segera menjebloskan Ahok ke sel penjara.
“Kalau Ahok tidak segera ditangkap kami minta semua pimpinan di negara ini mundur, termasuk Kapolri dan Presiden,” ucap Eka Putra, salah seorang dari kelompok massa yang mengatasnamaan Pemuda Muhammadiyah Kota Medan dalam orasinya di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumatera Utara.
Orator lainnya, Nasrun Daulay mengatakan, pertemuan (demonstrasi) yang digelar itu merupakan kehendak Allah, sebagai bentuk protes umat Islam yang sudah terzholimi. Menurutnya, apa yang dicetuskan Ahok masih kecil.
“Ini momentum kebangkitan Islam, kita tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini. Umat Islam harus merapatkan barisan,” ucapnya.Nasrun pun sempat mengancam, akan menuntut Kapolri dan Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko
Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko yang menerima massa aksi meminta agar demonstran bersabar menunggu proses hukum yang sedang ditangani Bareskrim Mabes Polri.
“Proses hukumnya sedang ditangani Bareskrim Mabes Polri. Jadi kita tunggu saja bagaimana hasil penyidikannya,” jelasnya.
Rycko mengapresiasi demo yang dilakukan gabungan ormas islam di Sumut yang berlangsung aman dan sesuai diharapkan. Jenderal bintang dua ini juga mengingatkan pada peserta aksi agar tidak terprovokasi dan terpecah belah.
“Hari ini saya melihat pelangi, mozaik islam yang menyatu di Mapoldasu. Akibat isu yang berkembang di Jakarta ternyata umat islam yang ada di Sumut bersatu,” ucapnya.
Pantauan wartawan, aksi massa dari berbagai ormas Islam di Sumut ini yang memadati halaman depan Markas Polisi Daerah (Mapolda) Sumut sejak pukul 15.00 wib sempat membuat arus lalulintas di kawasan itu lumpuh total. (AE)