mimbarumum.co.id – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung di Aceh-Sumatera Utara tahun ini bukan sekadar kompetisi olahraga, tetapi sebuah langkah strategis yang mengukuhkan Sumatera Utara (Sumut) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata berbasis olahraga.
Melalui penyelenggaraan ini, Sumut mampu menampilkan sisi modernisasi, sinergi lintas sektor, serta kapasitas penyelenggaraan olahraga berstandar internasional yang telah memukau berbagai pihak.
PON XXI menjadi tonggak penting bagi Sumut. Selama gelaran ini, tercatat 113 rekor baru yang terbagi dalam beberapa cabang olahraga dengan atletik memecahkan rekor terbanyak, diikuti oleh selam kolam. Prestasi ini memperlihatkan adanya regenerasi atlet yang baik, dengan usia rata-rata atlet hanya 22 tahun.
Salah satunya adalah Nella Agustin, atlet asal Sumut yang memecahkan tiga rekor nasional dan meraih tiga medali emas. Prestasi lain yang mencolok adalah Gladies Lariesa Garina Haga, yang berhasil memboyong lima medali emas di cabang loncat indah.
Posisi Sumut yang meroket hingga peringkat empat secara nasional juga memperlihatkan lonjakan besar. Dengan 254 medali—79 emas, 59 perak, dan 116 perunggu—posisi ini jauh meningkat dibandingkan PON sebelumnya di Papua, di mana Sumut berada di peringkat 13.
“Mampu berada di antara tiga provinsi besar seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur adalah capaian luar biasa,” kata Fatoni, Ketua Pengurus Besar (PB) PON XXI Sumatera Utara.
Dampak Ekonomi dan Pariwisata yang Signifikan
Lebih dari sekadar kompetisi, PON XXI ini memberi dampak ekonomi langsung pada Sumatera Utara, dengan total perputaran uang mencapai Rp 8,6 triliun. Ratusan hotel di Medan dan kota-kota sekitar terisi penuh, dan sektor kuliner, pariwisata, hingga kerajinan daerah seperti songket dan ulos mengalami lonjakan permintaan yang tinggi.
Selama 22 hari, Sumatera Utara menjadi pusat kunjungan bagi ribuan atlet, pelatih, dan ofisial dari 38 provinsi serta satu otorita khusus, Ibu Kota Nusantara.
Fasilitas dan Kesiapan Internasional
Untuk mengakomodasi skala PON kali ini, Sumatera Utara membangun dan memodernisasi fasilitas yang memenuhi standar internasional, seperti Stadion Utama Sumatera Utara di Deli Serdang, Stadion Madya Atletik, arena bowling, dan fasilitas lainnya. Fasilitas ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak dan menjadi bukti kesiapan Sumatera Utara dalam menggelar event berskala besar.
Kerja Sama Lintas Instansi dan Penghargaan Rekor MURI
Sumatera Utara mengedepankan sinergi kuat antara pemerintah, instansi keamanan, tenaga medis, hingga relawan. Dengan melibatkan lebih dari 83.000 volunteer, PON XXI Sumatera Utara mencatat rekor MURI untuk jumlah relawan terbanyak di dunia olahraga, mengungguli jumlah relawan di Olimpiade. Pelibatan berbagai lembaga seperti TNI, Polri, Kejaksaan, DPRD, hingga instansi kesehatan menjadikan penyelenggaraan kali ini berjalan dengan efisien dan aman.
“Kesuksesan ini tak lepas dari kerja sama dan komitmen semua pihak. PON XXI Aceh-Sumut adalah kebanggaan bagi Sumatera Utara dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan acara olahraga internasional dengan standar tinggi,” ungkap Fatoni.
Dengan pencapaian ini, Sumatera Utara membuktikan diri sebagai daerah yang siap untuk mengembangkan sektor olahraga, ekonomi, dan pariwisata melalui ajang olahraga nasional, memberi kebanggaan bagi Indonesia serta membuka peluang lebih besar di masa depan.
Reporter : Siti Amelia