Minggu, Juli 7, 2024

Politik Uang di Pilkada Tapsel, Pendukung Dolly-Buchari Akui ‘Disogok’ Tarik Dukungan

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Politik uang atau money politics tak pernah luput dari setiap Pilkada. Demikian halnya juga saat memasuki pesta demokrasi, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November 2024 mendatang, sejumlah oknum ‘gerasak-gerusuk’ melakukan upaya masif untuk menggagalkan Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) dari calon perseorangan (independen).

Hal ini terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan, sejumlah oknum yang diduga suruhan salah seorang Bapaslon yang di back-up mantan kepala daerah itu, mendatangi kembali warga yang telah memberikan surat dukungan perseorangan kepada pasangan Dolly Pasaribu-Buchori Siregar.

Modusnya, membujuk masyarakat untuk menandatangi formulir berisi contrengan menolak Bapaslon perseorangan.

Selain itu, untuk melancarkan aksinya, para oknum yang diduga melibatkan sejumlah kader partai calon penguasa Indonesia itu, memberikan uang Rp 75 ribu per-orang.

“Mereka datangi langsung, bujuk dan intimidasi warga, baru kasih uang Rp75 ribu, begitu formulir penolakan Bapaslon yang mereka sodorkan ditandatangani,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebut namanya, kemarin.

Menurut mereka, upaya yang dilakukan para oknum penoda demokrasi itu karena menilai, dukungan masyarakat kepada Bapaslon yang rencananya akan diusung dari jalur Parpol itu kurang dilirik warga Tapsel.

Hal itu, dikarenakan sikap arogan dan upaya pembusukan yang mereka lakukan kepada Bapaslon kompetitornya

Sementara itu diketahui, bahwa dukungan terhadap Dolly Pasaribu tersebut sudah terverifikasi faktual (Verfak) di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS),” ujar Wakil Ketua Kordinator Tim 9 Dolly Pasaribu, Muliadi di Padangsidimpuan , Rabu (3/7/2024).

Dikatakan, upaya penarikan dukungan terhadap Dolly Pasaribu tersebut terjadi di Kecamatan Batang Angkola, Batangtoru, Angkola Timur dan Sipirok.

Hal itu diketahui, ungkap Muliadi, setelah pihaknya melaksanakan monitoring dan pemantauan di sejumlah kecamatan.

Katanya, beberapa warga yang dijumpai menyebutkan warga yang akan dipengaruhi tersebut didatangi sekelompok orang dengan tujuan agar warga tersebut membantah dukungan yang telah diberikan terhadap Dolly Pasaribu, dengan cara memberikan dua lembar kertas ditambah uang Rp 75.000.

Adapun dua lembar kertas tersebut salah satu diantara merupakan lembar kosong yang telah dibubuhi materai Rp10.000 dan lembar lainnya merupakan kertas yang sudah bertuliskan konsep yang menyatakan tidak mendukung Dolly Pasaribu.

Daliana Pulungan, warga Kecamatan Batang Angkola, ujar Muliadi, mengatakan sekelompok oknum tersebut menyodorkan dua lembar kertas dan uang tersebut kepada setiap orang yang rela menerimanya.

“Mereka menyodorkan surat untuk menarik dukungan terhadap Dolly,” ujar Deliana ditirukan Muliadi.

Menurut Daliana, ujar Muliadi kembali, sedikitnya 11 orang yang dia ketahui telah menerima surat tersebut.

Setelah mengatahui informasi tersebut, ujar Muliadi, Tim 9 yang juga bertugas sebagai tim monitoring tersebut langsung menjumpai PPK Kecamatan Batang Angkola untuk mempertanyakan hal tersebut.

Pihak PPK yang mereka jumpai menyatakan apabila dukungan masyarakat tersebut sudah diverifikasi faktual oleh PPS, maka dukungan tersebut tidak akan bisa berubah lagi karena sebagian besar dukungan tersebut sudah masuk ke aplikasi Sistem informasi pencalonan (Silon) KPU Tapsel.

Reporter : R/Rasyid Hasibuan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perkuat Kekompakan – Kepedulian, Lapas Medan Gelar Pembinaan FMD

mimbarumum.co.od - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan melaksanakan kegiatan pembinaan fisik, mental dan disiplin (FMD) bagi petugasnya, kemarin....

Baca Artikel lainya