mimbarumum.co.id – Sejumlah dosen Politeknik Negeri Medan menilai perlunya memberikan pelatihan kepada masyarakat, termasuk kepada pengurus dan anak panti asuhan di Binjai agar terbiasa memiliki prilaku hidup bersih dan sehat di mana saja.
”Dalam program ini terdapat harapan yang sangat besar untuk mengubah cara hidup mereka yang kurang bersih. Dengan begitu akan ada suatu peningkatan kualitas kesehatan pada anak–anak (panti asuhan),” ucap Dr. Muslim Marpaung, SE. M.Si., akhir pekan lalu di Medan.
Muslim yang menjabat Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Medan itu juga memaparkan tentang berharganya nilai sebuah kesehatan dibandingkan dengan uang sekalipun.
Orang yang sehat, katanya dapat melakukan berbagai aktifitas untuk mencari uang, namun sebaliknya uang yang dimiliki seseorang tidak sepenuhnya mampu membeli kesehatan.
“Maka itu perlu menjaga kesehatan sejak anak-anak. sia tersebut masih rawan dan mudah terjadi penyakit,” ucapnya didampingi anggota tim, antara lain Irma Suryani, Lubis, SE. M.Si. dan Darwin SH. Damanik SE., M.Si.
Baca Juga : Politeknik Negeri Medan Bimbing Petani Aren di Langkat
Para dosen Politeknik Negeri Medan itu memilih Panti Asuhan Putra Al Jami’yatul Washliyah yang ada di Kelurahan Rambung Timur Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai sebagai objek pengabdiannya.
Menurut mereka, panti asuhan tersebut membutuhkan banyak sentuhan pihak lain agar dapat meningkatkan kualitas tempat yang menampung sejumlah anak yatim, anak piatu dan anak yatim piatu serta anak terlantar dan kaum dhuafa.
Menurut Muslim selama ini kebiasaan atau pola hidup sehat di panti asuhan yang menampung lebih 50 anak-anak itu masih belum maksimal. Selain karena perilaku penghuninya yang belum sepenuhnya menyadari pentingnya kesehatan, juga karena minimnya sarana di dalam panti tersebut.
“Fasilitas MCK, tempat tidur dan ruang makan masih jauh dari yang diharapkan,” ucapnya.
Baca Juga : Bangkai Babi di Sungai Tembung Diduga Dibuang Oknum Kebersihan
Sekaitan itu pula, Politeknik Negeri Medan tidak hanya sekadar memberikan pelatihan tentang perilaku hidup bersih dan sehat juga memberikan bantuan fasilitas berupa tempat tidur, beras, alat tulis, dan alat-alat kebersihan.
Sementara itu, Irma Suryani, Lubis, SE. M.Si mengatakan sebenarnya pihak pengurus dan pengelola panti itu telah berupaya menjadikan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan itu sebagai kebiasaan, namun karena sebagian penghuni panti itu adalah anak laki-laki, maka program itu putra agak sulit diterapkan.
”Semangat pengurus sangatlah patut dihargai. Termasuk dalam upaya mereka menghubungi para calon donatur untuk ikut membantu melengkapi sarana hunian,” ucapnya. (rin)