Tebingtinggi, Mimbar – Pemerintah Kota Tebingtinggimenghibahkan tanah seluas 1.382 m2 kepada Polda Sumatera Utara untuk pembangunan Gedung Trauma Center dan Gedung Dianostic Center . Langkah itu sejalan dengan pengembangan RS Bhayangkari Tingkat III Tebingtinggi.
Prosesi serah terima tanah hibah itu dilakukan langsung Walikota Tebing Tinggi, Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan.MM, kepada Kapoldasu Irjen Pol Paulus Waterpauw Sabtu (2/6) di Jl.Jambu (Kompleks RS.Bhayangkari) Tebingtinggi.
Selain untuk kepentingan itu, Pemko Tebingtinggi juga menyerahkan hibah tanah untuk Kantor Polsek Padang Hilir, dan dua Polsek lainnya, serta untuk tapak Kantor Polsek Rambutan.
“Saya senang dan salut melihat walikota Tebingtinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan sahabat saya di Lemhanas ini. Jika kita banyak punya Walikota seperti beliau akan cepat maju bangsa ini. Beliau orang yang selalu menepati janjinya,”ujar Kapoldasu Irpol.Pol.Paulus Waterpauw, baru-baru ini.
Disampaikannya, keberadaan rumah sakit sangat penting sebagai salah satu sarana untuk mendukung tugas-tugas Kepolisian pada bidang kesehatan.
Untuk kota Tebingtinggi angka kecelakaan lalu lintas termasuk dalam angka yang tinggi 480 kasus (tahun 2017), dan untuk itu diperlukan unit pelayanan trauma center guna menangani pasien-pasien yang ada di Tebingtinggi dan wilayah sekitarnya.
Diingatkan Kapoldasu sebaik apapun bangunan gedungnya mapun alat kesehatannya kunci keberhasilannya adalah Pelayanan yang diberikan para petugas medisnya terhadap pasiennya, dan itu semua tergantung pada SDM nya.
“Jangan melayani pasien dengan sikap yang kasar, cuek dan administrasi yang berbelit-belit, jika hal ini terjadi sudah pasti pasien enggan berobat ke RS ini. Kepada petugas medis diharapkan pula menjaga dan memelihara alat-alat yang ada,” harapnya
Sedang Walikota Tebingtinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan bahwa peroses penyerahan hibah tanah ini sedikit lama bukan karena Pemko Tebingtinggi yang menyebabkannya, tetapi karena adanya pihak ke III yang mengakui lahan ini miliknya dan harus diselesaikan secara hukum.
Pembangunan penambahan sarana RS.Bhayangkari Tebingtinggi dapat dijadikan momentum sebagai titik batu loncatan untuk meningkatkan kelas RS Bhayangkari Kelas III menjadi kelas II.
Kami tau RS.Bhayangkari Tebingtinggi merupakan salah satu RS favorit dan banyak mendapat kepercayaan dari masyarakat cukup tinggi dan dengan penambahan sarana dan prasarananya diharapkan semakin baik. (B.45).