Medan, Mimbar – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Medan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian saat menggelar aksi unjukrasa menolak kenaikan harga BBM. Aktifis itu akhirnya gagal masuk ke gedung DPRD Sumut.
Dalam aksinya yang berlangsung pada Rabu (4/4) itu, mahasiswa mendesak pemerintah segera membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak non subsidi, khususnya jenis Pertalite karena sangat memberatkan bagi masyarakat luas.
“PMII tidak sepakat dengan kenaikan harga BBM yang sudah dua kali naik dalam kurun wakti yang relatif singkat,” ucap Ketua PMII Kota Medan, Abdul Manan ketika memimpin orasi di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan. Sejumlah petugas lengkap dengan peralatan anti huruhara terlihat mengawal ketat aksi itu.
Selain menolak kenaikan harga BBM, massa PMII juga menolak UU MD3 dan berharap pemerintah tidak menambah hutang keluar negeri. Sebab pengunjukrasa merasa Indonesia sudah diambang gawat.
Manan menjelaskan dengan bertambahnya hutang keluar negeri, banyak pihak yang mengatakan Indonesia sudah dalam keadaan darurat.Atas dasar jeritan hati masyarakat kami datang ke sini, murni untuk memperjuangankan aspirasi masyarakat.
Dalam orasinya, Ketua PMII dan sejumlah orator lainnya menyampaikan terima orasinya di depan pintu gerbang gedung dewan. Mereka meminta aparat dan dewan berkenan menerima mereka dan masuk ke gedung dewan.
Namun keinginan mereka tersebut tidak direspon segera pihak dewan dan aparat, sehingga sempat terjadi aksi dorong pagar berulang kali yang membuat pagar hampir roboh.Untungnya petugas kepolisian dengan sigap menenangkan massa agar tidak berbuat anarkis dalam aksi tersebut.
Sementara itu, anggota DPRD Sumut dari fraksi PDI P Sutrisno Pangaribuan yang menemui para pendemo juga mencoba untuk menenangkan massa dengan mengatakan bahwa sebagian besar anggota dewan sedang dinas keluar, sehingga tidak bisa menjumpai para pendemo.
“Hari ini saya sengaja menemui adik-adik sekalian, karena saya dengan sahabat PMII mau datang untuk melakukan aksi,” kata legislator itu.
Terkait naiknya harga BBM jenis Pertalite, kata Sutrisno itu bukan jenis BBM bersubsidi. “Kami tidak mungkin bisa mengadakan Premium di SPBU. Tapi ketika ada aspirasi dari masyarakat yang merupakan tugas DPRD, maka kami akan tanya Pertamina kenapa tidak mengadakan Premium di beberapa SPBU,” ucapnya. (09)