mimbarumum.co.id – Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (LPTM) Lawe Sikap Aceh Tenggara (Agara) merasa difitnah PDAM Tirta Agara. Manajemen PLTM Lawe Sikap mengharapkan PDAM Tirta Agara lebih profesional dan rasional.
Terutama lebih bisa objektif memberikan informasi pada publik. Demi menjaga kredibilitas serta legalitas.
“Sudah selayaknya, pihak PDAM Tirta Agara agar bisa lebih berpihak pada konsumen. Supaya tidak menimbulkan keresahan pada rakyat Agara. Bahkan bisa berujung pada berbagai indikasi fitnah nantinya pada PLTM Lawe Sikap,” ujar Humas PLTM Lawe Sikap, Darmawan dalam rilisnya, Selasa (25/5/2021).
Dia menjelaskan kepada awak media melalui pesan elektronik, sesuai dengan fakta yang ada dari berbagai kejadian yang ada. Menyangkut pendistribusian air PDAM Tirta Agara sangat ironis.
“PDAM Agara membeberkan informasi yang jauh dari kebenaran. Yang ada malah menuai fitnah, mengarah pada pencemaran nama baik PLTM Lawe Sikap,” tulisnya.
PDAM Tirta Agara sempat mengutarakan, air Sungai Lawe Sikap diambil 100 persen oleh PLTM. “Statement yang beredar ke publik itu tidak lah benar. Kita dari pihak PLTM pastikan air Sungai Lawe Sikap berjalan. Bahkan kendati surut karena cuaca. Namun cukup untuk tersalur pada intec satu PDAM,” sebut Darmawan.
Saat mengecek ke lokasi intec tersebut, bahkan lebih besar dari sebelumnya. Pertanyaannya, kenapa air tidak masuk pada pelanggan apakah banyak yang bocor. Atau apa ada yang tersumbat atau ada indikasi unsur kesengajaan?
Darmawan mensinyalir PDAM Agara melakukan manuver agar nama Pembangkit Listrik, PLTM Agara tercemar. Bahkan memberikan gambaran saat pertemuan dengan DPRK, Senin (25/5/2021) di Kantor PLTM Lawe Sikap.
Sebelumnya tersebar berita, Direktur PDAM Tirta Agara menyatakan akan terjadi terhentinya aliran air PDAM Tirta Agara. Karena tidak adanya aliran air sungai yang mengalir ke Intake (PDAM) di Lawe Sikap. Penyebabnya bendungan air PLTM Lawe Sikap tertutup. Pernyataan PDAM telah menyulut keresahan masyarakat. Apalagi menyudutkan PLTM Lawe Sikap sebagai penyebab dan tersangka masalah PDAM.