mimbarumum.co.id – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) USU mengadakan edukasi mitigasi bencana banjir lahar dingin Gunung Sinabung di SMAN 1 Tiganderket Kabupaten Karo sekaligus sosialisasi sadar dan tanggap bencana mengurangi dampak saat terjadi bencana.
Sosialisasi itu dihadiri Dr Said Muzambiq, Zaid Perdana Nasution, Munir Tanjung dan Sofyan ST bersama tim BPPD Sumatera Utara dan alumni serta 3 mahasiswa teknik lingkungan dan 10 orang dari Kelompok Karang Taruna Kabupaten Karo diikuti 45 siswa dan 3 guru yang berlangsung 20-22 Juli 2022.
Said Muzambiq kepada Mimbar, Senin (15/8/2022) menjelaskan, wilayah pengabdian masyarakat mitigasi bencana alam lahar dingin di Kecamatan Tiganderket merupakan daerah yang sering melanda sejumlah daerah seperti di desa Sukatendel berupa banjir lahar dingin dan bantaran sungai (Lou) Borus yang sering berdampak terhadap banjir lahar dingin merupakan hasil aktivitas Gunung Sinabung.
“Dampak curah hujan yang tinggi dengan intensitas hujan turun, maka dipastikan banjir lahar dingin akan terjadi. Karenanya, sekolah memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya penanggulangan bencana, karena sekolah mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam menghadapi bencana. Pendidikan kebencanaan harus dimulai sejak usia dini,” katanya.
Tambah Said Muzambiq, kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan berupa, pemaparan teori mitigasi banjir lahar, diskusi interaktif, pemberian kuisener wawancara untuk tujuan mengatahui wawasan dan pengetahuan masyarakat, evaluasi hasil kuisener dan dilanjutkan dengan fieldtrip (edukasi lapangan) menjelaskan dan mendiskripsi material sedimen lahar dingin dan ploting lokasi serta aba-aba peringatan dini (early warning systim) di bantaran sungai (lau Borus).
Dia juga mengatakan, peningkatan pengetahuan untuk sadar terhadap kesiapsiagaan bencana dapat dilakukan dengan sosialisasi dengan tujuan untuk mengedukasi. Hal tersebut selaras dengan kegiatan yang dilakukan oleh BNPB Sumut.
“Hasil yang dicapai dari pelaksaan PKM ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat umum dan masyarakat pendidikan tentang jenis bencana telah menyebutkan berbagai jenis bencana, baik bencana alam maupun non bencana alam,” ujarnya.
Diakuinya, pengetahuan masyarakat umum dan masyarakat pendidikan dalam menjelaskan prosedur penanggulangan bencana telah memberikan jawaban tentang berbagai jenis prosedur penanggulangan bencana.
Terkait penanggulangan bencana banjir dan sudah cukup baik ucap dosen FT USU, demi mewujudkan sekolah tangguh bencana.
Pengetahuan dan pengurangan risiko bencana sejak dini untuk memberikan pemahaman dan pengarahan langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi suatu ancaman yang ada di sekitarnya untuk mengurangi risiko bencana.
“Keamanan sekolah yang komprehensif dalam menghadapi bahaya yang diharapkan, baik alam maupun buatan manusia di alam, dan perlu ditingkatkan sebagai tindakan preventif dalam mendukung program pemerintah tentang tanggap darurat,” paparnya.
Reporter : M Nasir