mimbarumum.co.id – Di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati Langkat, H. M. Faisal Hasrimy, AP., M.AP., sektor kesehatan Kabupaten Langkat telah mencatat sejumlah prestasi yang mengesankan.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari penerapan prinsip LMTI (Loyalitas, Militansi, Totalitas, dan Integritas), yang menjadi fondasi kepemimpinan Faisal Hasrimy. Meskipun berasal dari latar belakang yang tidak berkaitan dengan kesehatan, ia berhasil memimpin Langkat menuju peningkatan signifikan dalam kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
Salah satu prestasi yang menonjol adalah keberhasilan program Universal Health Coverage (UHC) yang telah mencakup 91,35% penduduk per 1 Oktober 2024, atau sekitar 1.013.272 jiwa dari total 1.109.248 jiwa yang terdaftar dalam BPJS Kesehatan, menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat.
Pencapaian ini merupakan hasil dari komitmen dan dedikasi dalam menjalankan berbagai program kesehatan secara inklusif di seluruh fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas, pustu, dan polindes di berbagai penjuru Langkat.
Berbagai inovasi juga telah diluncurkan, seperti implementasi Telemedicine. Teknologi kesehatan jarak jauh, termasuk Tele Ultrasonografi, Tele Elektrokardiografi, dan Tele Konsultasi, kini memberikan akses kesehatan yang cepat dan efisien bagi masyarakat di wilayah terpencil. Ini adalah bukti integritas Pj. Bupati dalam meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi semua lapisan masyarakat.
Inovasi lain yang signifikan adalah program PSC 119, yang meningkatkan responsivitas dalam penanganan kegawatdaruratan. Dengan armada ambulans darat dan air yang siap siaga 24 jam, ditambah kolaborasi dengan program Langkat Siaga 112, pelayanan kesehatan menjadi lebih cepat dan efisien, menunjukkan komitmen Pj. Bupati untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Program STOP BABS (Buang Air Besar Sembarangan) yang mencapai 64% juga mencerminkan bahwa perhatian terhadap kesehatan masyarakat meliputi aspek lingkungan. Target 100% untuk program ini diharapkan dapat tercapai pada akhir 2024, sejalan dengan prinsip militansi dalam pelaksanaan program-program berkelanjutan.
Akreditasi puskesmas dan rumah sakit di Langkat mengalami kemajuan pesat, dengan 32 puskesmas terakreditasi, 12 di antaranya meraih predikat PARIPURNA. Di sektor rumah sakit, 5 rumah sakit juga berhasil meraih akreditasi PARIPURNA, berkat semangat kolaborasi yang ditanamkan oleh Faisal Hasrimy kepada seluruh jajaran.
Langkat juga menjadi pionir dalam program Integrasi Pelayanan Primer (ILP), yang telah diterapkan di 13 puskesmas. Program ini memperkuat layanan kesehatan primer yang lebih terintegrasi dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Penggunaan Aplikasi Satu Data Kesehatan (ASDK) semakin mempermudah analisis kebijakan, dengan 72% data puskesmas telah terinput dan ditargetkan mencapai 100% pada akhir tahun ini.
Dalam penanganan stunting, pencapaian yang berhasil mendata 101.364 anak dan menurunkan angka kasus menjadi 0,37% menunjukkan totalitas Pj. Bupati dalam memastikan gizi dan kesehatan anak-anak di Langkat. Program pemberian makanan tambahan (PMT) lokal menjadi strategi kunci dalam mengatasi masalah stunting di seluruh desa.
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam penanganan Diabetes Mellitus (DM) dan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) masing-masing mencapai 82% dan 76%, menggambarkan upaya terus-menerus untuk memperkuat layanan kesehatan demi kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan berbagai program kesehatan di Kabupaten Langkat adalah bukti nyata bahwa prinsip LMTI yang diterapkan oleh Pj. Bupati Faisal Hasrimy, bersama dengan kolaborasi seluruh elemen terkait, mampu menghadirkan transformasi di bidang kesehatan.
Kepemimpinan berbasis loyalitas, militansi, totalitas, dan integritas menjadi kunci utama dalam mencapai visi kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Langkat. Dengan berbagai inisiatif yang terus berjalan, Langkat optimis dapat mencapai target kesehatan yang lebih tinggi di masa mendatang.
Reporter: Muhammad Heri Syahputra