mimbarumum.co.id – Pimpinan sementara DPRD Samosir berinisial SMT ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Samosir, terkait pengancaman pembunuhan terhadap seorang kepala desa.
Penetapan tersangka itu dibenarkan Kapolres Samosir melalui Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Jonser Banjarnahor, Selasa (26/11/2019) di Pangururan. “Benar telah ditetapkan sebagai tersangka,” sebutnya.
Menurut Jonser, oknum anggota dewan, SMT yang telah ditetapkan juga sebagai pimpinan sementara DPRD Samosir, ditetapkan sebagai tersangka dan terjerat pasal 335 Ayat (1) ke 1e dari KUH Pidana.
“SMT telah ditetapkan sebagai tersangka atas pengancaman terhadap Darman Tamba yang juga Kepala Desa Tamba Dolok, Kecamatan Sitio-tio Kabupaten Samosir,” jelas Jonser.
Baca Juga :Â Hari Pertama, Hanya 6 Legislator Samosir yang Ngantor
Sesuai Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) yang ditunjukkan Jonser, polisi telah melakukan gelar perkara penetapan tersangka.
“Kita sudah tetapkan tersangka saudara SMT dua minggu lalu dan dalam waktu dekat kita akan menyurati Gubernur untuk meminta persetujuan melakukan pemanggilan,” tegas Kasat.
Kades Tamba Dolok, Darman Tamba melaporkan SMT atas dugaan pengancaman terhadap dirinya pada waktu pelaksanaan Pemilu 17 April 2019 lalu sekira pukul 10.00 WIB di Desa Sosor Galung Tamba Dolok, Sitiotio, Kabupaten Samosir.
Baca Juga : KPU Tetapkan Legislatif Terpilih, Ini Daftar DPRD Samosir Periode 2019 – 2024
Pimpinan sementara DPRD Samosir, Saut Martua Tamba ketika dikonfirmasi mimbarumum.co.id mengatakan, dirinya juga merasa kaget atas penetapan tersangka itu. “Padahal kita mengikuti proses hukum, sebagai warga yang taat hukum,” tegas politisi PDI-P itu.
Sementara Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Samosir, Sorta Ertaty Siahaan yang dikonfirmasi seusai pelantikan anggota DPRD terkait persoalan itu, enggan menjawab mimbarumum.co.id. “Jangan dulu ya, tunggu kita telusuri,” jawabannya singkat. (RN)
