mimbarumum.co.id – Ancaman krisis global tidak bisa dipandang sebelah mata. Pemerintah Indonesia perlu mempersiapkan langkah antisipasi, meski jumlah masyarakat miskin dalam negeri per Maret 2022 tercatat menurun.
Demikian diingatkan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, saat menyinggung bahaya krisis global yang akan berdampak serius bagi Indonesia, Senin (18/7).
“Kewaspadaan harus tetap tinggi agar kelompok masyarakat yang berpotensi tidak mampu menghadapi dampak krisis dapat terbantu dengan baik,” kata Rerie, sapaan Lestari Moerdijat.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data, bahwa jumlah orang miskin di Indonesia 26,16 juta orang per Maret 2022 lalu. Angka itu lebih rendah daripada angka September 2021 yang mencapai 26,50 juta orang miskin.
Meski jumlahnya menurun, legislator Fraksi Nasdem ini meminta pemerintah memberikan sejumlah intensif, dan jaringan pengaman sosial yang tepat sasaran. Hal itu dilakukan agar masyarakat kecil mampu bertahan hidup dengan baik di tengah situasi belum menentu saat ini.
“Mengingat setelah Maret 2022 banyak peristiwa terjadi dan sangat mempengaruhi tekanan krisis global, sejumlah upaya untuk melindungi masyarakat terdampak harus segera dipersiapkan dengan baik,” katanya.
Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem ini mengatakan kecepatan dan ketepatan langkah pemerintah jadi kunci sukses dalam upaya mengatasi ancaman dampak krisis global saat ini. Karena itu, akselerasi kesiapan sejumlah faktor pendukung untuk melaksanakan langkah antisipasi terhadap ancaman krisis global tersebut sangat diperlukan.
“Saya sangat berharap kementerian dan lembaga yang bertugas mempersiapkan langkah-langkah antisipasi itu bisa bekerja dan berkolaborasi dengan baik demi melindungi setiap warga negara dari ancaman krisis global saat ini,” tutupnya.
Sumber : rmol.id