Aceh Tamiang, Mimbar – Musim kemarau berkepanjangan di Kabupaten Aceh Tamiang menyebabkan lebih 6 ribu hektar persawahan di daerah itu kekeringan. Akibatnya para petani belum dapat memanfaatkan lahan itu untuk bercocok tanam padi.
Kepala Seksi Produksi dan Perbenihan pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (DP3) Kabupaten Aceh Tamiang, Deddy Anwar SP., memaparkan musim kemarau yang berlangsung sejak bulan April hingga awal bulan Agustus ini menyebabkan sekitar 6.718 hektar sawah di daerah itu belum bisa dilakukan penanaman.
“Target tanam padi pada musim tanam ini sebanyak 13.424 hektar, namun karena kekeringan maka yang baru bisa direalisasikan untuk ditanamai padi hanya sekitar 6.705 hektar,” ucapnya kepada MimbarUmum.com, Kamis (2/8/2018).
Pemerintah, kata Deddy sudah berupaya melakukan penyediaan air dengan cara menyediakan pompa-pompa untuk mengairi sawah-sawah yang mengalami kekeringan tersebut. Namun mengingat keterbatasan alat pompa yang tersedia, maka target penanaman padi itu belum dapat direalisasikan sepenuhnya.
Ia juga menyebutkan kondisi persawahan di daerahi tu yang masih sangat bergantung dengan air hujan. “Sebagaian besar sawah di Kabupaten Tamiang ini merupakan sawah tadan hujan,” ucapnya. (bur)