mimbarumum.co.id – Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 di wilayah Sumut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyampaikan pesan kepada KPUD dan Bawaslu.
Katanya, setiap petugas yang melakukan kecurangan akan hancur. Pesan yang disampaikan oleh Menko Polhukam itu sedikit berbeda. Dalam pesan itu, Mahfud menyampaikan melalui pantun.
“Naik kuda ke Cianjur dengan maksud membeli kencur, lakukan Pilkada dengan jujur agar anda tidak hancur. Kalau anda curang sekarang berjaya, suatu saat akan hancur, percaya ndak? Itu hanya menunda kalau tidak terpuruk (sekarang) ini, akan terpuruk setelah selesai jabatan,” ucapnya di Hotel Grand Aston Medan, Jumat (3/7/2020).
Baca Juga : Mendagri : Pemda Diminta Cairkan Anggaran Pilkada 2020
“Bawaslu, tugasnya begini, KPU begini, Gubernur begini, Bupati begini. Jadi, jaga tugas pada posisi masing-masing, jaga secara kolektif. Semua akan baik, jangan berharap pada satu instusi. Misalnya kalau ada masalah itu beres, itu ada pak Tito, (tapi) belum tentu Dirjennya gitu. Oh pak Tito dan Dirjen (sudah) oh belum tentu, pengadilanya?” ujarnya.
Mahfud mengatakan, dalam berdemokrasi sebagai eksekutif, dia selalu mengingat pesan Presiden Susilo Bambang Yudhono atau SBY.
“Demokrasi dan negara itu sesuatu yang unik, diperbaiki di sini mencuit di sini, di treatment di sini mencuit di sana, terus begitu, demokrasi itu terus berbagi. Ketika kita katakan begini hakim tidak, ketika hakimnya iya, polisinya tidak,” terangnya.
Sembelumnya, Mendagri Tito Karnavian menjelaskan, Pilkada yang akan diselenggarakan pada 9 Desember 2020, masih banyak daerah merah yang Naskah Perjanjian Hibah Daerah baru menyentuh 10 persen. Kemudian 5 tahapan dari 10 tahapan pelaksanaan ditunda akibat Pandemi Covid-19.
Reporter : Mhd Nasir
Editor : Redaksi
