mimbarumum.co.id – Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina, Mas’ud Khamid menjelaskan digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kini mulai digencarkan.
Hingga April 2020, Pertamina menargetkan dapat melakukan digitalisasi ke sekitar 700 SPBU di Sumut.
Pernyataan ini diungkapnya saat meresmikan SPBU Coco 11.209.108 dan 11.209.109 PT Pertamina Retail di Rest Area 65 A Serdang Bedagai, Senin (17/2/2020).
Dijelaskan Mas’ud, untuk pembayaran digital, sekarang ini sudah 3.600 SPBU yang bisa akses pembayaran digital. Pertamina berharap April nanti, sudah bisa diakses di 5.518 SPBU di Indonesia.
Baca Juga : Operator SPBU Dibekali Pelatihan Keselamatan Kerja
“Khusus di Sumut ada sekitar 7 hingga 8 persen dari total SPBU yang digitalkan atau 700 SPBU,” kata dia.
Pertamina, ungkap dia, kini memasang perangkat digital di SPBU, tidak hanya untuk pembayaran ada juga alat ukur yang dipasang di tangki tujuannya agar bisa mengukur isi dari volume tangki. Melalui perangkat data processing yang dinamakan POS (Point of Sales), kita bisa melihat transaksi per nozzle, stock.
“Ke depannya kita bisa tambah perangkat di mana kita bisa melihat plat nomor yang membeli produk tersebut. Dari plat nomor kita connect ke data pemilik kendaraan data dari Korlantas,” urainya.
Digitalisasi ini, lanjut dia, dilengkapi perangkat e payment yaitu EDC, yang kita pakai adalah Android EDC yang nanti dapat comply dengan seluruh metode pembayaran baik kartu kredit, debit, maupun LinkAja.
Sehingga kedepannya Pertamina akan memiliki minimal tiga data yaitu data stock, data pengguna BBM khususnya yang bersubsidi, dan data profiling konsumen.
Kata Mas’ud, data profil konsumen ini manfaatnya banyak, yaitu untuk kepentingan Pertamina agar Pertamina lebih tepat melayani customer yang tepat. Selain itu Pertamina bisa membuat up selling dan cross selling product.
“Nah Pertamina bisa dengan mudah membuat program royalti karena data profilnya sudah ada,” pungkasnya. (siti)