mimbarumum.co.id – Hari Lahir Pancasila jatuh pada 1 Juni menandai kelahiran dasar negara Republik Indonesia Pancasila sebagai momentum bersejarah.
“Ayo tebar semangat nasionalisme dalam meneruskan perjuangan leluhur bangsa ini,” sebut Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Kabupaten Samosir, Harisma Simbolon, kepada mimbarumum.co.id, Senin (3/6/2024) di Pangururan.
Dalam momen bersejarah ini, dikatakannya, menebar pesona semangat nasionalismengungkapkan bisa menjadi cara untuk menghargai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.
Hal ini menjadi penting, menurut Harisma Simbolon, yang mengikuti upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024 lalu dengan serius, karena pada era globalisasi sekarang ini, semangat nasionalisme terkikis oleh sikap egoisme.
“Maka harus kita tumbuhkan lagi, dengan panutan para leluhur bangsa yang berjuang dengan semangat luar biasa menjalin persatuan dan kesatuan,” beber Harisma.
Dia menerangkan sejarah, peringatan Hari Lahir Pancasila berawal dari peristiwa sidang BPUPKI yang digelar pada 28 Mei sampai 1 Juni 1945, awal terbentuknya Ideologi bangsa Indonesia.
“Dalam sidang BPUPKI ketika itu, para tokoh yakni Muhammad Yamin, Soepomo dan Soekarno menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara Indonesia merdeka,” merdeka.
Dari gagasan itu, dikatakan Harisma, pada 1 Juni 1945 lahir istilah Pancasila (Panca artinya lima dan Sila artinya prinsip atau asas). “Pancasila adalah lima prinsip dasar yang menjadi dasar negara Indonesia, sejarah ini kita kutip dari berbagai sumber,” ungkapnya.
Selanjutnya, penetapan 1 Juni sebagai peringatan Hari Lahir Pancasila disahkan di era Presiden Joko Widodo pada 2016. “Sekaligus sebagai Hari Libur Nasional diresmikan Presiden Jokowi melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016,” imbuhnya.
Semangat nasionalisme, diungkapkan Harisma, sering terkikis pada saat pelaksanaan pesta demokrasi. “Misalnya pemilu dan pilkada,” tuturnya.
Maka menurutnya, walaupun berbeda dukungan dan pilihan, semangat nasionalisme harus menjadi yang prioritas. “Untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” sebutnya mengakhiri.
Reporter : Robin Nainggolan
