mimbarumum.co.id – Bank Indonesia (BI) mendorong perbankan di daerah ini segera merealisasikan kredit usaha terhadap pelaku ekonomi di sektor UMKM.
“BI akan konsen kepada bagaimana mengembangkan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dari UMKM,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara, Wiwiek Sistro Widayat, Selasa (26/3/19) di Medan.
Ia berbicara itu saat membuka acara diseminasi hasil penelitian komoditas/produk/jenis usaha (kPJU) unggulan UMKM provinsi Sumatera Utara Tahun 2018.
Hadir di sana, Walikota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan, Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi dan UMKM BI Sumut Demina Sitepu, para peneliti USU antara lain Paidi Hidayat, Wahyu dan Nazaruddin.
Menurut Wiwiek, UMKM salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang sudah diakui keberadaannya. Berdasarkan Survei Ekonomi Nasional (Susenas), secara nasional jumlah UMKM mencapai 97 juta pelaku.
Khusus di Sumatera Utara, jumlah pelaku usaha di sektor itu ada ekira 2,8 juta UMKM. “Namun yang teregisterasi atau terdaftar di Dinas Koperasi tak lebih dari 20 persen atau sekira 380 ribu,” ucapnya.
Wiwiek menegaskan pihaknya memberikan dukungan yang tinggi bagi UMKM karena dianggap memiliki ketahanan yng kuat menghadapi krisis ekonomi.
Pada bagian lain, Kepala Perwakilan BI Sumatera Utara itu memaparkan tentang alokasi perbankan Sumut terhadap sektor itu yang terus meningkat.
“Pertumbuhan kredit perbankan secara nasional pada triwulan IV mencapai 8-9 persen dan alokasi ke UMKM cukup tinggi. Itu diutamakan ke kredit modal kerja, investasi dan sedikit untuk konsumsi,” ucapnya.
Dia memaparkan, pada tahun 2015 kredit UMKM sebesar 5 persen, lalu pada tahun 2016 naik menjadi 10 persen, tahun 2017 naik lagi ke 15 persen dan tahun 2018 lalu naik lagi menjadi 20 persen.
Tentang produk unggulan di daerah ini, Wiwiek mengatakan BI akan lebih fokus dalam pengembangan sektor UMKM karena kemampuannya dalam menjaga inflasi dalam batasan yang lebih baik. (Ml)