Rabu, Juni 26, 2024

Perang Minyak dan Covid-19 Picu Keterpurukan Harga CPO

Baca Juga

mimbarumum.co.id – Satu bulan lalu harga minyak mentah sempat bertengger di posisi $50 per barel. Namun, saat ini harganya sudah dikisaran $29 hingga $30 per barelnya. Pelemahan harga minyak mentah tersebut menggiring pelemahan pada sejumlah harga komoditas lainnya.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin mengungkapkan, perang minyak yang dilakukan antara Arab Saudi dengan Rusia berbuntut pada pelemahan harga minyak mentah dunia.

“Selain itu, harga minyak makin terpuruk karena penyebaran virus corona atau Covid-19, membuat ekspektasi konsumsi minyak diyakini akan mengalami penurunan dalam waktu dekat ini,” kata dia, Selasa (17/3/2020).

Jika harga minyak menyentuh $20 per barel, sambungnya, maka sejumlah produsen minyak mentah yang memiliki biaya produksi diatasnya $20 berpeluang mengalami krisis ekonomi.

Baca Juga : Ekspor Minyak Nabati Sumut Turun

Bagi Indonesia maupun Sumut khususnya, pelemahan harga minyak mentah tersebut telah memicu terjadinya penurunan harga CPO yang saat ini dijual dikisaran harga RM 2.220 per tonnya.

“Trennya terus mengalami penurunan. Ditambah dengan butuknya kondisi ekonomi global belakangan ini. Besar kemungkinan harga CPO masih akan melanjutkan tren pelemahan,” terangnya.

Namun di tingkat petani, harga CPO tidak sepenuhnya akan membuat harga TBS sawit akan mengalami penurunan yang sama. Sejauh ini, pelemahan harga CPO justru dibarengi dengan pelemahan mata uang Rupiah yang saat ini bertengger di level Rp15.015/US Dolarnya.

Pelemahan mata uang tersebut diyakini akan membuat harga TBS di tingkat petani tidak mengalami penurunan harga yang signifikan.

Kata Gunawan, pelemahan rupiah akan menjadi bumper bagi harga sawit. Walau demikian tren pelemahan harga CPO belakangan dan pelemahan rupiah secara keseluruhan memberikan dampak buruk bagi harga TBS itu sendiri.

Dan semua sentimen global yang ada di pasar adalah sentiment negatif ditambah serangan corona yang bisa saja membuat harga turun lagi.

Disini, lanjut dia, ada sejumlah masalah serius pada ekonomi global. Sehingga kearifan petani diharapkan.

“Lantaran penurunan harga sawit bukan karena buruknya fundamental ekonomi kita, melainkan banyak faktor yeng memicu pelemahan harga tersebut,” tukasnya.

Reporter : Siti

Editor : Dody Ferdy

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Fraksi Demokrat Minta Pemko Medan Persiapkan Generasi Emas 2045

mimbarumum.co.id - Guna melahirkan generasi emas di Tahun 2045, Fraksi Demokrat DPRD Medan memberikan sejumlah masukan ke Pemko Medan...

Baca Artikel lainya