Pengen Jadi Tentara, Bocah SD Ini Jualan Cilok Hingga Malam

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Mulia Rizki Hasibuan terlihat begitu bersemangatnya ketika memindahkan cilok dari dandang dagangannya ke plastik ukuran sedang. Tangan mungilnya cekatan menyemprotkan saus ke dalam makanan itu.

Bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar (SD) kelas V itu terlihat sumringah saat melayani beberapa orang pembeli yang singgah ke gerobak dagangannya.

Maklum, Rizky punya target harus menghabiskan satu dandang ciloknya pada hari itu juga. Jika tidak habis hingga sore hari, maka dia harus berlanjut menjajakan dagangannya sampai habis, meskipun siang sudah berganti malam.

Aktifitas itu sudah ditekuni siswa SD Negeri 200104 Kota Padangsidempuan itu sejak dua tahun lalu. Maklumlah, ia harus turut membantu meringankan beban orang tuanya yang sedang kesulitan ekonomi.

- Advertisement -

“Kasihan sama ibu dan ayah saya yang bersusah payah menafkahi dan menyekolahkan kami,” kata Bocah itu polos, sambil melayani pembeli, Kamis (7/3/19).

Rizki yang masih berusia 11 tahun itu memang tidak seperti anak-anak lain seusianya yang lebih beruntung. Jika teman-temannya begitu sepulang sekolah langsung pergi bermain-main, maka ia harus bergegas pulang ke rumah untuk menjajakan cilok di kawasan Jalan Panyangar.

Anak keempat dari lima bersaudara itu bahkan jika sedang libur sekolah, ia manfaatkan waktunya untuk jualan cilok lebih pagi. Harapannya, dagangannya itu cepat habis sehingga ia bisa membantu meringankan beban orang tua.

Rizki tidak mau karena keterbatasan ekonomi keluarganya, ia harus putus sekolah. Ia ingin terus bersekolah sehingga cita-citanya menjadi seorang tentara dapat terwujud.

“Jualannya selepas pulang sekolah. Kalau hari libur, saya lebih cepat jualannya,” ucapnya.

Dalam satu hari itu, terkadang Rizki bisa menghabiskan satu dandang cilok. Tapi biasanya untuk menghabiskan itu, ia harus berjualan hingga larut malam.

Setiap satu cilok yang dijual seharga Rp1.000 itu, dia mendapat keuntungan hingga Rp400.

Rizki mengaku tak pernah malu menekuni aktifitas itu. Dia pun merasa tidak terbebani melakukannya. Malahan bocah itu merasa bangga bisa membantu kedua orang tuanya yang tinggal di Gang Halim, Kelurahan Padangmatinggi, Kecamatan Padangsidempuan Selatan, Kota Padangsidempuan, Propins Sumatera Utara.

“Saya tidak pernah malu karena saya sayang sama ayah dan ibu. Saya tidak mau mereka terlalu capek,” ucap anak itu tulus. Terlihat air mengalir perlahan dari sudut matanya.

Mulia Rizki Hasibuan sangat terinspirasi dengan sosok tentara yang terlihat sangat gagah sehingga ia termotivasi dan bercita-cita menjadi prajurit angkatan darat. Semoga berhasil, nak. (zal)

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -

Berita Pilihan

Polres Padangsimpuan Imbau Pemilik Toko Jangan Berikan Ormas Minta THR

mimbarumum.co.id - Jelang Hari Raya Idul Fitri, Polres Padangsidimpuan menyambangi toko-toko dan grosir, dengan tujuan mengimbau kepada pemilik toko...