mimbarumum.co.id – Calon siswa SLTA di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) dibuat bingung dengan sistem penerimaan berbasis online. Pasalnya, jaringan internet yang tersedia lelet (lambat).
Pantauan mimbarumum.co.id, sejumlah calon siswa pada Rabu (19/6/19) menyerbu warung internet (warnet) yang ada di daerah itu. Mereka yang sebagian didampingi orangtuanya bermaksud melakukan pendaftaran masuk jenjang pendidikan SLTA.
Namun saat berupaya masuk ke sistem server penerimaan siswa, mereka terkendala sulitnya melakukan loading ke server tersebut. Atas kondisi itu, para sisiwa dan orangtua kebingungan. Mereka khawatir gagal mendaftar, terlebih masa pendaftaran akan berakhir pada tanggal 25 Juni mendatang.
Eddi Sonti, SPd., Kepala Sekolah SMAN 1 Torgamba menyebutkan pendaftaran sistem online dimaksudkan antara lain untuk menghindari terjadinya praktek curang dalam penerimaan siswa sekolah.
Namun, sarannya, seharusnya pemerintah dalam hal ini pemerintah provinsi juga memastikan sarana pendukung pelaksanaan pendafataran online tersebut bisa berjalan dengan baik.
Pada bagian lain penjelasannya, Kepala sekolah itu meminta calon siswa dan para orang tua tidak risau karena dinas pendidikan setempat memberikan toleransi agar sekolah itu juga menerima pendaftaran secara manual.
“Kepala cabang Dinas Pendidikan Rantau Prapat menyarankan agar kita menggunakan sistem penerimaan calon siswa secara manual sampai batas waktu yang ditentukan,” ucap Eddi Sonti, Rabu (19/6/19) di Torgamba, Kabupaten Labusel, Provinsi Sumatera utara.
Tentang daya tampung penerimaan siswa SLTA sekolah yang dipimpinnya itu, Eddi menyebutkan sebanyak 180 orang siswa. Sementara saat ini, yang tercatat mendaftar baru sekitar puluhan calon siswa. (HM)