mimbarumum.co.id – Pemko Medan mendukung program USAID Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASh PLUS) dalam rangka peningkatan akses air bersih dan sanitasi.
Dukungan disampaikan Kepala Bappeda Kota Medan diwakili Kabid Fisik Ferry Ichsan dalam acara Pertemuan Multi Pihak Hasil Monitoring Partisipatif Masyarakat Wilayah Hotspot di Kota Medan Tahap II di Jalan Klambir Lima, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Selasa (5/11/2019).
Baca Juga : Layanan Lumpur Tinja Deliserdang Diresmikan
Diungkapkan Ferry, Pemko Medan saat ini fokus memprioritaskan pembangunan akses air minum bersih dan sanitasi. Sebab, ungkapnya, tidak sedikit warga saat ini yang belum mendapatkan akses air bersih layak dan aman serta sanitasi yang baik.
“Guna mewujudkan pembangunan akses air bersih dan sanitasi, tentunya dibutuhkan dukungan semua pihak sehingga kurangnya akan akses air bersih dan sanitasi dapat diminimalisir. Yang pasti Pemko Medan siap membantu dan memfasilitasinya,” kata Ferry.
Selanjutnya Ferry mengingkatkan, pentingnya pembangunan akses air bersih dan sanitasi tidak dirasakan manfaatnya untuk saat ini saja, tetapi juga akan diwariskan kepada anak cucu ke depannya.
“Itu sebabnya Pemko Medan sangat mendukung dan mengapresiasi langkah yang dilakukan IUWASH PLUS) dengan meningkatkan akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat di lingkungan 1 dan 2 Kelurahan Tanjung Gusta,” ujar Ferry.
Khusus Kelurahan Tanjung Gusta, M Yagi selaku Regional USAID IUWASH menjelaskan, berdasarkan pendataan yang dilakukan kader Tim Pemantau Perubahan Perilaku Hidup Sehat (TP2HS) di di lingkungan 1 dan 2, masih banyak warga yang belum menggunakan sanitasi dengan baik, terutama menyangkut persoalan jamban yan aman dan layak.
Terbukti, di kedua lingkungan, warga yang menggunakan Jamban Leher Angsa (JLA) Tanpa Penampung sebanyak 6 KK, JLA Penampun Tidak Kedap (291 KK), JLA Penampung Kedap (19 KK) serta yang menumpang (tidak memiliki jamban) terdapat 3 KK. (ml)