Pedagang Simpang Jodoh Buat Aliansi Lawan Camat

Berita Terkait

mimbarumum.co.id – Pedagang Simpang Jodoh buat aliansi lawan Camat Percut Seituan. Puluhan pedagang di kawasan Jalan Pasar 7 itu menyatukan semangat dan kekuatan untuk menolak surat edaran Camat Percut Seituan yang mereka anggap semena-mena.

Para pedagang sepatu, sandal dan jilbab itu bergabung dalam Aliansi Pedagang Simpang Jodoh. Mereka menyatakan sikapnya siap mempertahankan kios dagangan dari upaya pembongkaran paksa aparat.

Mereka menyebut, pemerintah kecamatan tidak memiliki hak dan kewenangan mengusik tempat dagangan mereka karena kios dan bangunan itu tidak berada di atas badan jalan.

“Kami akan melawan jika Camat akan merobohkan paksa kios kami. Kios ini berdirinya resmi, ada rekomendasi dari pihak kecamatan. Kios kami tidak berada di atas badan jalan. Tapi di tanah PTPN,” ucap Dewi, selaku koordinator aliansi kepada wartawan, Minggu (8/9/2019) di Deliserdang.

- Advertisement -

Baca Juga : Dewi Tak Bisa Tidur Nyenyak Gegara Surat Pak Camat PS

Wanita itu bersama pedagang lainnya mengaku sangat kecewa dengan sikap Camat Percut Seituan yang mereka anggap semena-mena. Mereka merasa terdzalimi dengan pernyataan Camat Khairul Azman yang bersikukuh untuk membongkar lapak dagangan mereka. Terlebih camat mengatakan tidak ada ganti rugi atas bangunan kios tersebut.

“Selaku pejabat pemerintah, Pak Camat itu seharusnya mengayomi warganya, bukan justru menakuti-nakuti atau membuat resah pedagang dengan mengatakan akan ada pelebaran jalan sehingga memaksa bangunan kios kami harus dibongkar,” kata Dewi didampingi sejumlah pedagang lainnya di kawasan Simpang Jodoh.

Dia menambahkan, seharusnya seorang camat memiliki sifat welas asih dan bijak dengan tidak melontarkan pernyataan-pernyataan yang membuat warganya, khususnya para pedagang di kawasan Simpang Jodoh menjadi resah.

“Seharusnya bantu kami yang sekarang ini merasakan semakin sulitnya berjualan, bagaimana agar dagangan kami ini laku sehingga kami bisa memenuhi berbagai kebutuhan hidup yang semakin tinggi. Bukan justru menakut-nakuti kami dan memaksa kami tidak berjualan lagi,” kata pedagang lainnya.

Pada bagian lain, para pedagang itu meragukan kebenaran informasi yang disampaikan Camat Percut Seituan perihal segera dilakukannya pelebaran jalan di kawasan Simpang Jodoh. Mereka menduga upaya paksa pembongkaran kios itu hanya akal-akalan agar para pedagang bisa “dipaksa” untuk berpindah lokasi jualan ke kawasan milik oknum tertentu.

“Kami sangat mendukung upaya pemerintah untuk menata kawasan ini agar terlihat lebih baik. Tapi masalahnya kami ini kan berjualan tidak mengganggu arus lalulintas karena memang kami berjualan tidak di badan jalan. Jadi, kenapa kami harus disuruh pindah,” ucap Rizky.pedagang sandal di kawasan yang sama.

Informasi diperoleh, para pedagang tersebut sudah menempati kios tempat mereka berjualan itu sejak 7 tahun yang lalu. Jauh sebelum ada kios permanen itu, mereka menggelar dagangannya di atas parit jalan bahkan hingga memakan badan jalan sehingga menyebabkan terganggunya arus lalulintas di kawasan itu.

Namun sejak adanya imbauan pemerintah kecamatan tentang kesan kumuh dan semrawutnya lalu lintas di kawasan itu, maka para pedagang akhirnya membentuk sebuah gerakan koperasi KSU Mekar Jaya.

Lalu, atas rekomendasi dari pihak kecamatan, koperasi itu melakukan kerjasama dengan pihak PTPN 2 untuk membangun kios-kios tersebut.

Sejak itulah para pedagang menempati kios permanen yang dianggap lebih manusiawi bagi mereka untuk menggelar dagangan. Keluhan kumuh dan lalulintas yang semrawut dan macetpun sudah tidak terdengar lagi.

Namun para pedagang yang merasa sudah nyaman mengais rezeki di tempat itu mulai merasa terusik, tatkala Khairul Azman mengatakan pihaknya akan melakukan pelebaran jalan Pasar 7 Simpang Jodoh hingga 4 meter.

“Mau dibangun bundaran dimananya? Sekarang saja lahannya sudah penuh dengan kios-kios baru yang sengaja dibangun oknum tertentu,” kata Rizky sembari meminta pihak kecamatan menunjukkan gambar rencana pembangunan jalan tersebut dan kapan akan dilaksanakan.

Sementara sebelumnya, pihak PTPN2 melalui Kabag Humasnya mengaku belum menerima surat dari Pemerintah Kecamatan Percut Sei Tuan maupun dari Pemerintah Kabupaten Deliserdang perihal rencana pelebaran jalan yang akan memakan sebagian asset lahan perusahaan perkebunan platmerah itu. (rel)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Warga Keluhkan Parkir di Irian Supermarket Tanjung Morawa: Gratis Tapi Tetap Dikutip

mimbarumum.co.id - Plang gratis parkir di halaman Irian Supermarket Tanjung Morawa, sedang ramai diperbincangkan. Itu dipicu oleh sebuah foto...