mimbarumum.co.id – Ketua Tim Pemantau Harga Pasar, Gunawan Benjamin mengungkapkan, banyak pedagang di pasar tradisional yang mengkritik pembagian sembako yang sedang gencarnya dilakukan saat ini.
Kata dia, pedagang merasa kebijakan tersebut membuat para pedagang kehilangan omset penjualan. Omset penjulan juga turun akibat pembatasan jam operasional yang dilakukan oleh pemerintah. Beberapa pedagang di beberapa pasar yang dijumpai mengatakan, banyak pedagang yang turun omset jualannya hingga mencapai 60%.
“Dari pantauan saya, alasan pertama yang dikeluhkan pedagang adalah dikarenakan banyak bantuan masyarakat dalam bentuk sembako yang diberikan oleh pemerintah. Dan tidak sedikit pedagang yang menyatakan sebaiknya bantuan yang diberikan adalah dalam bentuk uang tunai,” ucapnya, Minggu (26/4/2020).
Baca Juga : Satwa Medan Zoo Terancam Kelaparan
Jam operasional berdagang yang dibatasi, serta aktivitas masyarakat yang lebih banyak berdiam di rumah, dan penurunan daya beli masyarakat membuat kesejahteraan pedagang turut terganggu.
“Langkah apapun yang diambil pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sembako saat ini tetap akan menuai pro dan kontra. Saya berpendapat bahwa bantuan sembako yang dilakukan oleh siapapun, baik itu pemerintah maupun swasta pasti akan dilakukan dengan pendekatan harga yang terbaik tentunya,” terangnya.
Artinya, kata dia, mereka yang memberikan bantuan akan mencari harga terbaik. Maka pedagang besar atau distributor yang mampu menyediakan kebutuhan pangan dalam jumlah besar dan harga bersaing yang akan mendapatkan berkah.
Kalau berkaca kepada Toko Tani yang ada di Jalan AH Nasution, harga yang dijual itu setara dengan harga di tingkat distributor, dan dijual dengan cara eceran. Dan memang seperti itu pula salah satu bentuk bantuan yang dilakukan pemerintah saat ini.
“Jadi ditengah penyebaran corona, saya berharap semua masyarakat di level manapun dengan profesi apapun bisa memhami situasinya,” jelasnya.
Menurut Gunawan, kita tengah berhadapan dengan masa masa sulit dimana kebijakan yang diambil saat ini tentunya tidak akan menyenangkan semua pihak.
Reporter : Siti Murni
Editor : Dody Ferdy