Pasutri Ini Pilu Saksikan Bayinya

Berita Terkait

Batubara, MimbarPasangan suami istri ini hanya bisa menahan pilu ketika bayinya yang baru berumur 6 (enam) hari itu terus menangis karena lapar dan haus. Mereka bingung apa yang harus dilakukan. Anak keempatnya ini tak mampu menyedot ASI dari payudara sang ibu.

Meski begitu,  Sang Ibu, Dewi Mariati (33) mengaku terus berupaya agar putrinya ini mendapat asupan makanan dan minuman yang cukup dengan cara meneteskan ASI-nya langsung ke mulut bayi yang tidak memiliki lidah ini. Bahkan bibir bagian bawah si bayi tidak sempurna sehingga semakin menyulitkan baginya untuk menyedot ASIdari ibunya.

Kondisi ini semakin memprihatinkan ketika si bayi juga ternyata tidak memiliki anus untuk saluran pembuangan. “Baru tahu tidak memiliki anus yang cukup setelah dua hari lahir, sebab dari mulutnya mengeluarkan kotoran berwarna hitam,” kata Irawan (37), ayah bayi malang itu.

Selain keterbatasan tersebut, anak pasutri warga Dusun 10, Desa Tanah Tinggi, Kecamatan Air Putih itu juga mengalami ketidaksempurnaan anggota tubuh lainnya, yakni tidak memiliki kaki kanan dan tidak memiliki pergelangan tangan.

- Advertisement -

“Saat kelahirannya berlangsung normal di klinik bersalin. Setelah lahir langsung kami bawa pulang ke rumah,” ucap Dewi, kepada wartawan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batubara.

Bayi yang lahir pada tanggal 9 Maret 2017 itu, kini sudah dibawa ke rumah sakit daerah setempat untuk mendapat penanganan dan perawatan lebih lanjut, mengingat kondisinya semakin memprihatinkan.

Tenaga medis dari rumah sakit tersebut, dr Eka Prasetya   yang seorang spesialis bedah itu membenarkan kondisi bayi yang dilahirkan tanpa kelengkapan organ tubuh. Pihaknya akan berupaya maksimal memberikan pelayanan kepada bayi malang tersebut.

Sementara itu,  Kadis Kesehatan Pemkab Batubara dr  Dewi Chaliaty menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk membantu kebaikan bayi malang tersebut.

“Kita sangat prihatin dengan kondisinya, dari luar memang banyak terlihat organ tubuh yang tidak lengkap, mungkin organ didalam juga ada yang tidak sempurna. Kita akan bantu sekuat tenaga untuk kebaikannya,” kata Dewi.

Sebelumnya, ibu bayi malang itu mengaku heran dengan kondisi bayi yang dilahirkannya. Padahal, katanya, para masa kehamilan, dirinya berupaya memenuhi asupan gizi anak tersebut.

Dewi mengakui selama kehamilan, dirinya belum pernah memeriksakan ke bidan atau dokter atau Posyandu, apalagi melakukan USG. (km)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
spot_img

Berita Pilihan

Temui Anggota DPRD Deliserdang, FKPPN Sumut Desak Sub Holding Supportingco Bayar Uang Beras dan Jubelium Pensiunan

mimbarumum.co.id - Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (FKPPN) Sumatera Utara, yang memiliki legalitas hukum...